Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Cara Membijikan Bunga Petunia ala Emak Kebun

5 Juni 2021   08:40 Diperbarui: 12 Juni 2021   21:16 2112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kumpulan kotak biji Petunia (dokpri)

Menikmati kerimbunan bunga tanaman Petunia sungguh menceriakan. Cara menanam bermula dari menyemaikan biji. Eits, Petunia termasuk kelompok tanaman semusim. Sayang kan kalau harus selalu membeli tanaman baru. Mari menyimak cara membijikan bunga Petunia ala Emak Kebun.

Pekarangan sempit saya dihuni oleh pot vertikal sayuran, sirih merah merambat di pagar. Juga serumpun jahe merah, pandan wangi, sereh, kunyit, pun pot jeruk daun. Diselingi tanaman hias daun, kenanga juga beberapa pot anggrek.

Yup semua adalah kelompok tanaman perennial alias menahun. Mampu tumbuh berproduksi terus melampaui satu siklus. Penanda Simbok emak kebun cukup malas untuk bongkar tanam.

Ada kalanya terasa agak bosan. Diboyonglah tanaman Petunia yang semarak rimbun berbunga dari gerai tanaman hias. Suasana ceria memoles wajah teras, sekian pot bunga semua mekar merona dengan aneka warna, menyirampun sambil berdendang.

Genus Petunia ini kaya spesies, tercatat P. axillaris (berbunga putih), P. integrifolia (berbunga ungu), dan P. exserta (berbunga merah). Kini aneka rupa tampilan bunga Petunia x hybrida (hasil persilangan antara petunia tetua terpilih).

Semarak Petunia di teras (dokpri)
Semarak Petunia di teras (dokpri)
Sahabat kebun yang sangat hafal karakter simbok emak kebun, nyeletuk, beneran nih mau menanam bunga petunia? Ingat bunga petunia termasuk tanaman annual alias semusim loh...artinya hanya mampu bertahan hidup satu siklus tanam.

Bermula berkecambah, tumbuh hingga berbunga dan nantinya mempersembahkan biji lalu mati. Artinya perlu diganti tanaman baru bila ingin semarak Petunia hadir di rumah. Cara paling mudah ya membeli tanaman baru.

Sayang juga ya, sambil elus dompet. Bagaimana kalau belajar cara membijikan bunga Petunia. Nah hasil biji menjadi benih untuk regenerasi tanaman. Menghemat seraya melatih kesabaran belajar cara membijikan. Mengolah rasa sayang menjadi karya membijikan menghasilkan benih.

Baiklah.....mari berusaha merawat tanaman dengan target akhir mengumpulkan biji hasil panen. Kalau tanaman awal datang dalam kondisi berbunga, sudah berpot tinggal pajang/gantung. Media dari pedagang biasanya campuran tanah dan sekam.

Bunga Petunia-putik-benang sari (dokpri)
Bunga Petunia-putik-benang sari (dokpri)
Saat bunga mekar sempurna asiknya kembali mengamati bagian bunga, putik dan benangsari. Sebenarnya tanpa bantuanpun tanaman sudah mampu beserbuk sendiri, namun untuk menjamin hampir setiap kelopak bunga mempersembahkan biji mari saatnya penyerbukan dibantu dengan cara menutup dan menempelkan bagian serbuk sari ke putik.

Bunga Petunia layu saatnya pembentukan kotak biji (dokpri)
Bunga Petunia layu saatnya pembentukan kotak biji (dokpri)
Ada saat mekar sempurna ada saat layu, bunga petunia sudah menjalankan dharmanya menyemarakkan teras simbok kebun. Dari beberapa bunga layu nampak menyembul kotak bakal buah dengan bentuk cantik. Semakin bergembira kala muncul calon kotak-kotak buah rumah biji yang baru.

Petunia kotak biji (dokpri)
Petunia kotak biji (dokpri)
Hal penting, amati kotak buahnya terutama saat menguning jangan sampai mencoklat. Kotak rumah biji pecah dan biji-biji nan kecil akan memburai tersebar. Sayang kan, sebutir biji awal kehidupan tanaman baru.

Kumpulan kotak biji Petunia (dokpri)
Kumpulan kotak biji Petunia (dokpri)
Senangnya saat mengamati kotak rumah biji menguning keemasan dan saatnya panen. Yuup belajar cara dan berhasil membijikan dan memanen biji bunga Petunia. Beberapa biji yang terlanjur terpelanting tersebar beberapa waktu kemudian terlihat berkecambah di tanah sekitar tempat pajang tanaman Petunia.

Buah dan biji Petunia (dokpri)
Buah dan biji Petunia (dokpri)
Biji yang dipanen sebaiknya segera dikering anginkan. Dikeringkan ya bukan dijemur. Pengeringan dengan sinar matahari secara tidak langsung.

Setelah kering bisa disimpan dalam plastik kedap air dan siap untuk ditanam berikutnya. Pengalaman saya mengeringkan biji beralaskan dan lanjut membungkusnya dengan tissue mengurangi daya tumbuh benih.

Panenan biji Petunia (dokpri)
Panenan biji Petunia (dokpri)
Nah kan sudah punya stok benih Petunia sendiri. Mari lanjut cara menyemai untuk menghasilkan tanaman Petunia generasi baru. Menyimak perlu ketelatenan tinggi untuk menyemai benih bunga petunia.

Mari siapkan tempat persemaian. Bisa menggunakan tray atau wadah lain. Simbok di rumah cukup menggunakan besek. Media tanah gembur plus kompos. Biji yang halus ditaburkan dan ditutup tanah sangat tipis.

Persemaian biji Petunia hasil panenan sendiri (dokpri)
Persemaian biji Petunia hasil panenan sendiri (dokpri)
Nah beberapa waktu sudah merimbun hasil persemaiannya. Setelah siap pindah tanam, bibit dipindahan ke pot berukuran sedang dengan media tanah gembur plus kompos. Secara berkala disiram dengan air berurea 0.2%. Setelah agak besar mari tambahkan NPK untuk merangsang pembungaan.

Nah kan si mungil telah belajar berbunga. Horeee ini adalah petunia hasil penanaman dari biji yang dihasilkan sendiri. Karena saat panen tidak dipilah asal biji apalagi dicatatnya yah mari bersiap dengan kejutan aneka peluang warnanya alias obar-abir.

Petunia belajar berbunga dari benih hasil sendiri (dokpri)
Petunia belajar berbunga dari benih hasil sendiri (dokpri)
Petunia di gerai tanaman hias ada yang tipe tegak juga ada yang tipe hanging menggantung menjuntai dari permukaan pot. Masing-masing memiliki keindahannya. Penanaman juga tidak melulu pada pot.

Petunia tampil semarak dengan aneka wadah tanam. Semisal keranjang, besek, ban bekas bahkan barang bekas lain. Unik saat melihat Petunia tumbuh pada wadah tas bekas ataupun sepatu boot bekas.

Nah ini baru belajar berjuang menanam dan menghasilkan biji lalu menyemaikannya dan menanam ulang sehingga tidak selalu membeli usai tanaman berbunga. Sebenarnya tidak terlalu sulit hanya membutuhkan ketelatenan.

Melihat pot penuh bunga merimbun beberapa sahabat anggota Dawis ingin mencobanya. Mari kita belajar bersama. Olala beberapa laporan masuk. Waduh koq kurus karena kurang sinar. Yuup Petunia suka dengan cahaya penuh.

Beberapa nyeletuk suka dengan rimbun bunganya. Sayang ya usai dharma berbunga, si Petunia mati. Harus mengadakan tanaman baru lagi.

Semarak Petunia tidak hanya menghadirkan semangat. Menyemaikan pembelajaran cara merawat kehidupan. Meneruskan siklus dengan cara belajar membijikan bunga. Setiap pribadi kita juga ibarat benih yang siap ditabur untuk menyemarakkan kehidupan bersama. Salam Petunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun