Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Hidup Bersahabat dengan Cuaca

23 Maret 2021   21:51 Diperbarui: 24 Maret 2021   11:59 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tema Hari Meteorologi Sedunia (sumber: public.wmo.int)

Acara gagal total karena cuaca kurang bersahabat. Begitu yang sering kita dengar. Benarkah cuaca kurang bersahabat? Bagaimana kalau ternyata kita yang kurang bersahabat dengan cuaca?

Tanggal 23 Maret 2021 adalah Hari Meteorologi Sedunia 2021. Tema peringatan tahun ini: Lautan, Iklim, dan Cuaca Kita. Cuaca yang bersifat spesifik lokasi dan waktu, terkait dengan iklim yang mencakup waktu dan batas ruang yang lebih luas. Karakteristiknya sangat dipengaruhi oleh hasil dinamika perilaku laut.

Nah, kalau lembaga ini tidak asing bagi masyarakat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memiliki teba tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Salah satu produk yang lekat dengan keseharian kita adalah prakiraan cuaca.

Masyarakat pada banyak negara sudah menggunakan prakiraan cuaca sebagai bagian hidup keseharian. Merancang kegiatan harian maupun rentang waktu tertentu dengan melibatkan data prakiraan cuaca. Menjadi dasar langkah antisipasi agar tidak gedandapan.

Cuaca dalam keseharian kehidupan, bersahabat dengan cuaca

"Gerah sekali ya hari ini. Angin seolah tiada bertiup. Udara kering dan panas"

Kalimat tersebut merupakan contoh pernyataan cuaca yang lekat dengan keseharian. Cuaca dirasakan secara langsung dampaknya. Merangkum keadaan dinamika udara di atmosfer pada waktu dan tempat tertentu. Dinamis, berubah-ubah tidak menentu.

Cuaca memiliki sejumlah unsur pembentuk. Meliputi suhu udara, tekanan udara, kelembapan udara, laju uap air, awan, hujan dan angin. Masing-masing dinyatakan dengan ukuran tertentu sehingga dapat dinilai secara kuantitatif.

Bagaimana penerapan cuaca dalam keseharian? 

Mari tengok pada gawai kita masing-masing. Aplikasi perkiraan cuaca harian dapat ditampilkan. Akan berubah sesuai waktu dan pergerakan kita masing-masing menurut wilayah jelajah kita.

Agenda kegiatan dan perlengkapan disesuaikan dengan perkiraan cuaca. Layaknya peribahasa, sedia payung sebelum hujan. Penanda manusia bersahabat dengan alam. Tidak lagi menggerutu dengan luapan, cuaca kurang bersahabat.

Penerapan perkembangan sains dan teknologi memampukan manusia menelaah fenomena kondisi atmosfer. Pola data kuantitatif menjadi dasar prediksi perubahan cuaca berdasarkan waktu dan tempat. Menghasilkan prakiraan cuaca dengan pendekatan ilmiah yang berkembang dari catatan kebiasaan.

Cuaca dan fesyen. Hal paling mudah dirasakan. Pola berpakaian kita mengikuti cuaca. Kurang tepat memilih pakaian semisal warna gelap bahan tebal dan menyerap panas akan terasa kurang nyaman untuk cuaca suhu udara tinggi.

Akal budi dan selera keindahan manusia menuntunnya, merancang fesyen yang bersahabat dengan cuaca. Memberikan rasa sejuk pada cuaca panas dan memilih model hangat pada cuaca yang sebaliknya.

Cuaca dan kesehatan. Respon kesehatan manusia merupakan perpaduan antara daya tahan atau stamina tubuh dan daya gempur faktor dari luar. Keeratan cuaca dan kesehatan cukup nyata.

Manusia merespon dengan cara bersahabat dengan cuaca. Meningkatkan stamina melalui asupan gizi maupun tambahan suplemen penguat tubuh. Perubahan cuaca memacu kreativitas manusia meresponnya untuk menjaga kesehatan.

Petugas fogging penyemprotan untuk kesehatan lingkungan sangat memperhatikan unsur cuaca. Semisal arah angin agar semprotannya tepat sasaran. Pun perkiraan hujan agar efektivitas tindakan nyata.

Cuaca dan transportasi. Kegiatan transportasi terutama udara dan laut sangat membutuhkan topangan data cuaca. Transportasi yang bersahabat dengan cuaca. Mempertimbangkan aneka aspek keselamatan penerbangan dan pelayaran.

Tumbuhan bersahabat dengan cuaca. Tidak hanya manusia, tumbuhan pun bersahabat dengan cuaca. Tidak menentangnya, namun melakukan adaptasi untuk bertahan hidup.

Contoh sederhana, bagaimana daun jagung menggulung menghadapi teriknya sengatan matahari, tingginya penguapan air. Alam mengajarinya, dengan menggulung luas permukaan sangat berkurang, dehidrasi dihindarkan.

Fauna bersahabat dengan cuaca. Senada dengan manusia dan tumbuhan, fauna merespon perubahan cuaca dengan alami. Sangat menarik mengamati aneka cara fauna bersahabat dengan cuaca.

Tidak hanya fauna di darat, fauna air tawar maupun laut juga merespon perubahan cuaca. Mereka diperlengkapi dengan kepekaan yang menjadi semacam sensor untuk bersahabat dengan cuaca.

Produksi pertanian merupakan akumulasi respon terhadap cuaca. Pertanian dalam artian luas tanaman termasuk perkebunan dan kehutanan, peternakan pun perikanan semua melibatkan unsur cuaca. Bertani berarti bersahabat dengan cuaca.

Cuaca dan sejarah peradaban kehidupan manusia

Sejarah arsitektur tempat tinggal manusia adalah wujud manusia bersahabat dengan cuaca. Bagaimana tempat tinggal manusia di areal kutub dengan iglo. Bentuk atap rumah di daerah tropis yang kaya hujan semisal model atap rumah bagonjong dibandingkan dengan wujud atap daerah gurun curah hujan sangat rendah.

Kehidupan manusia meliputi aspek papan (tempat tinggal), pangan pun sandang (busana). Masing-masing terkait dengan cuaca alam sekitarnya. Arsitektur tempat tinggal yang bersahabat dengan cuaca, diikuti oleh peradaban pangan dan sandang yang merespon cuaca.

Budaya peradaban kuliner juga senyatanya adalah upaya bersahabat dengan cuaca. Beberapa masyarakat memiliki tradisi gelar kuliner sesuai dengan cuaca wilayahnya. Jenis kuliner yang membangkitkan rasa hangat menetralisir cuaca yang dingin dan sebaliknya.

Pemanfaatan bulu angsa, bulu domba pun serat tumbuhan (kapas, rami, bambu) berkaitan dengan cuaca setempat. Sejarah peradaban busana merespon cuaca seiring dengan zaman dan teknologi.

Penutup

Cuaca dan unsur penyusunnya wujud berkat dalam kehidupan. Hidup bersahabat dengan cuaca bagian dari bagaimana manusia menempatkan diri menata dan menyelaraskan harmoni. Kearifan kesadaran dari suatu bagian tatanan yang lebih besar. Selamat bersahabat dengan cuaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun