Bunga dalam artian tanaman hias senantiasa mengalami perubahan tren. Ada saatnya tren gelombang cinta Anthuriun bergeser ke Monstera (ron do bolong, daun yang berlubang, bahasa Jawa). Melibatkan perputaran uang receh hingga harga yang tidak masuk akal. Kecintaan hobi skala rumah tangga, perkantoran hingga komponen rancang taman pengungkit wisata.
Bunga -- Bunga potong bagian dekorasi
Nah kalau yang ini biasanya merujuk pada bunga potong. Entah pada aras pengusaha bunga potong, perdagangan maupun di tingkat florist hingga tersaji rangkaian bunga yang apik. Sebutan bunga kadang tidak hanya merujuk pada morfologi setangkai bunga namun juga daun hias sebagai pengisi (filler) rangkaian.
"Katakan dengan bunga" biasanya merujuk pada wujud fisik bunga potong. Menginspirasi Floriografi, atau language of flowers. Bunga menjadi sarana komunikasi, semacam bahasa rahasia untuk mengungkapkan rasa yang tidak mampu diakili dengan kata-kata. Setiap jenis dan warna bunga sebagai pewakil arti khusus.Â
Bunga dalam artian ini mengungkit roda perekonomian yang luas. Dari pembudidaya di lahan. Perdagangan bunga antar daerah hingga negara. Pelaku usaha jasa rangkaian dekorasi aneka skala. Pengungkit bisnis bunga bertenaga tinggi.
Bunga -- mahkota bunga
Nah kalau yang ini sungguh menyoal bagian bunga, semisal mawar ceplok dengan kelopak dan mahkota nya. Petikan kuncup melati hingga bunga mekarnya. Juga kembang kenanga.
Lazimnya menjadi bunga tabur, mahkota bunga diurai. Asosiasi bunga tabur biasanya melekat dengan bunga untuk ziarah dan tradisi budaya. Memang tidak salah.
Bunga tabur ini juga menjadi pasokan rantai industri parfum dan obat. Mengalami proses ekstraksi untuk mendapatkan minyak atsiri. Kebayang nilai ekonominya yang menggoda.