Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pembelajaran "Kelumintuan" dari Petani di Bantaran Hulu Kali Sunter

11 Februari 2021   00:08 Diperbarui: 11 Februari 2021   17:06 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kali Sunter bagian dari tata sungai Jakarta (sumber gambar wikipedia.org)

Obrolan ringan dengan beliau pengelola lahan sayuran ini menyerap aspek "kelumintuan". Lumintu kosakata bahasa daerah Jawa yang menunjuk pada terus menerus ada. Dekat dengan keberlanjutan atau sustainable. 

Kelumintuan memiliki akar budaya yang kuat, bagaimana memelihara alam secara lestari. Kesadaran bahwa manusia bagian dari alam yang memelihara kehidupan.

Beberapa pembelajaran dari amatan selintas di bantaran hulu Kali Sunter:

1. Menanam dengan penjadwalan panen

Hamparan tanaman kangkung darat yang masih lembut, sekitaran umur 10 hari setelah semai. Terpisah oleh parit saluran drainase, di sebelahnya petak kangkung yang lebih besar. Terlihat di bedengan lain, beberapa petani sedang mencabut kangkung.

Sungguh cerdik, para petani tidak tanam serempak namun membuat penjadwalan sehingga dapat dipanen hampir tanpa jeda. Sesuai dengan kemampuan panen dan volume penjualan. Lumintu dalam pekerjaan dan pendapatan.

Bedengan sayuran dengan penjadwalan tanam-panen (dokpri)
Bedengan sayuran dengan penjadwalan tanam-panen (dokpri)
Pasangan kangkung adalah bedengan bayam cabut. Dengan pola tanam yang senada, bergiliran saat panen. Sungguh asiik mengikuti kiprah beliau mencabut hasil panen. Menumpuk dan mengusungnya ke pinggir lahan. Beberapa Ibu sambil berteduh di bawah pohon, mengikat hasil panen dengan ukuran tertentu.

Sepeda motor siap di pinggir lahan untuk menghantar bentelan sayuran segar kepada pengepul. Duh segar hijau sayuran bayam dan kangkung ini. Semoga harga jual memadai ya. Gizi pemelihara kesehatan konsumen, keuntungan dinikmati pula oleh pedagang dan petaninya.

2. Tumpangsari untuk menekan risiko

Ini tampilan di bantaran hulu kali Sunter yang tepat berada di bawah jalan toll. Terlihat kan lalu lalang kendaraan di jalur toll serasa di atas kepala kami pelintas jalur desa. Kombinasi tanaman di lahan terlihat berbeda.

Penanaman sayur di hulu Kali Sunter (dokpri)
Penanaman sayur di hulu Kali Sunter (dokpri)
Hamparan dengan kangkung yang baru tumbuh dengan cabai rawit. Nah dari sisi sebalik jalur toll, ini hamparan kombinasi cabai rawit dan bayam cabut. Prinsip kombinasi usaha quick yielding cepat menghasilkan dan tanaman berumur lebih panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun