Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jamu Potret Estafet Budaya, Etnobotani, dan Keluarga Tangguh

14 Januari 2021   23:21 Diperbarui: 15 Januari 2021   03:41 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jamu (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus/Spt/14)

Berbicara tentang bakul jamu, mengait ingatan estafet nilai budaya luhur. Melibatkan perjuangan pelaku usaha cerminan keluarga tangguh. Menyisip kearifan etnobotani perpaduan kekayaan alam dan falsafah budaya.Mari ikuti narasinya.

Jamu dan Estafet Nilai Budaya

Melalui sudut pandang kultural lokal, manusia hidup dalam naungan jagat alit dan jagat ageng. Paduan mikro kosmos dan makro kosmos yang dijembatani oleh harmoni. Menata harmoni menjadi tujuan hidup.  

Pada saat harmoni terusik, terjadi gesekan ditandai oleh respon tubuh semisal merasakan sakit. Ajaran harmoni menuntun manusia mencari kesembuhan dengan memohon berkat kepada Sang Maha Pencipta. Berkat tercurah melalui sarana ciptaan lain semisal tumbuhan tertentu.

Teraciklah suatu ramuan yang melibatkan tumbuhan tertentu. Diiringi oleh lantunan doa lahirlah jampi atau jamu sebagai sarana penyembuhan. Jamu menjadi sarana harmoni penghubung jagat alit dan jagat ageng. Paduan dari tata benda dan tata religi.

Jamu merupakan salah satu produk budaya Nusantara. Dijumpai di seluruh pelosok negeri dengan aneka varian. Memetaraikan perjalanan kehidupan masyarakat menata harmoni alam ciptaan dan pengalaman religi. Jamu menjadi nilai universal melintasi kelokalan bagian harmoni pemersatu antar suku. Kearifan lokal merambah ke kearifan global.

Sejarah mencatat, jamu telah menyatu dengan kehidupan masyarakat secara turun temurun. Sarana pemeliharaan kesehatan dengan metode pembuktian empirik. Semisal saat badan terasa meriang diraciklah jamu cabe puyang. Usaha yang disertai permohonan doa.

Secara Nasional, jamu mendapat penetapan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dengan no registrasi 201900946 pada tahun 2019. Pengusungnya adalah Jawa Tengah. Termasuk dalam pilahan kategori Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional. Kini sedang diperjuangkan mendapat penetapan Warisan Dunia (World Heritage) UNESCO.

Jamu warisan leluhur Indonesia (tangkapan layar dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id)
Jamu warisan leluhur Indonesia (tangkapan layar dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id)
Sebagai komponen budaya, jamu juga tidak bersifat statis. Mengalami transformasi tanpa harus mengubah makna hakiki. Kontekstualisasi jamu agar proses estafet nilai budaya tidak mengalami gagap budaya. Estafet nilai melintas antar generasi.

Begitupun bakul jamu sebagai duta estafet budaya juga mengalami transformasi. Mulai dari jamu gendhong oleh mbakyu penjual jamu. Kini tidak hanya mbakyu terkadang kangmas. Tidak selalu digendhong dan jalan kaki, dimodifikasi dibonceng sepeda onthel hingga sepeda motor.

Jamu dan Etnobotani

Menarik untuk menelaah jamu dan racikan materi yang digunakan melalui kajian etnobotani. Wulandari dan Azrianingsih (2014) melakukan penelitian di salah satu pusat jamu gendong di Malang yaitu  Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang.

Konsumen jamu gendong meliputi anak-anak hingga dewasa. Mereka memiliki persepsi bahwa jamu gendong aman dikonsumsi karena terbuat dari bahan alami, bebas dari bahan kimia, murah, dan khasiatnya lebih terasa.

Aneka khasiat mulai dari menjaga stamina, mengobati penyakit hingga alasan spesifik yaitu kecantikan. Ragam jamu yang dijajakan juga beraneka mulai dari Beras Kencur, Kunyit Asam, Sinom, Cabe Puyang, Pahitan, Kunci Suruh, Kudu Laos, Uyup- uyup/Gejahan, Temulawak dan Sari Rapet.

Etnobotani jamu gendong (olahan grafis pribadi)
Etnobotani jamu gendong (olahan grafis pribadi)
Bahan dasar pembuatan jamu tersebut melibatkan 22 spesies tanaman dari 14 famili. Pewarisan budaya yang melibatkan ilmu tanaman dari aspek jenis dan manfaat secara kultural. Etnobotani yang memfokuskan tentang persepsi ekonomi dari suatu tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat lokal.

Bakul Jamu dan Keluarga Tangguh

Keberadaan bakul jamu sebagai bagian penjaga kesehatan masyarakat diakui dari masa ke masa. Begitupun dari aspek ekonomi. Pelaku industri jamu mulai dari skala rumahan hingga skala yang lebih luas.

Melibatkan rantai pasok yang cukup kompleks dari pekebun, penyedia bahan baku jamu aneka wujud dari dedaunan, rimpang segar maupun simplisia. Menautkan sub sistem agribisnis hulu, tengah hingga hilir. Merangkul produsen, penyedia hingga konsumen.

Industri jamu menjadi komponen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Cakupan bisnis yang dijalankan individu, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil. Skala usaha yang mendukung pergerakan pembangunan serta perekonomian Indonesia. Melibatkan segmen masyarakat yang luas. Mendukung keluarga tangguh.

Pada umumnya bakul jamu menjadi bagian penyedia. Mendapatkan pasokan bahan baku dari produsen penanam maupun pedagang pengumpul. Melayani konsumen secara langsung. Bukan hanya transaksi nominal ekonomi. Ada ikatan khas antara bakul jamu dengan pelanggannya.

Peran bakul jamu pada pemeliharaan stamina saat pandemi sangat terasa. Satu sisi peran mereka dibutuhkan oleh masyarakat, sisi yang lain mereka juga harus berjuang untuk kehidupan keluarga di tengah suasana pandemi.

Jamu Tradisional, estafet budaya hingga keluarga tangguh (sumber gambar: idntimes.com)
Jamu Tradisional, estafet budaya hingga keluarga tangguh (sumber gambar: idntimes.com)
Menarik sekali menyimak obrolan panjang dengan Kompasianer Mbak Leya, komunitas EMPU yang peduli dengan kesehatan bakul jamu. Keamanan produk bermula dari pengolah jamu. Memperhatikan sanitasi pada pangkal pemrosesan jamu wujud pemeliharaan kesehatan dengan rantai yang lebih panjang.

Mengapresiasi bakul jamu pejuang keluarga tangguh, teman-teman dari EMPU menyentuhnya dengan apik. Edukasi juga fasilitasi masker dan sarung tangan plastik. Kegiatan ini tak luput dari amatan acara Kick Andy.

Layanan juga mencakup pada komunitas bakul jamu di Ambon. Bahkan diangkatnya pada event global Fashion Show & Webinar dengan topik From Farm to Catwalk - Climate Diplomacy. Acara digelar pada 31 Oktober 2020. Sayang hanya mengikuti acara sepotong sambil di perjalanan.

Wasana kata

Segelas jamu yang diangsurkan oleh bakul jamu bukan hanya sebatas minuman herbal penyegar badan. Meneguknya serasa menyimak Potret Estafet Budaya, Etnobotani dan Keluarga Tangguh. Mari terus menghargai jamu bagian perjuangan keluarga tangguh.

Salatiga 14 Jan 2021, prih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun