Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berguru kepada Munsyi di Kompasiana

6 Oktober 2020   08:14 Diperbarui: 22 November 2020   18:28 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen olah pribadi

Saatnya mencoba, salah dan belum berhasil, hal yang biasa. Memeriahkan padang Kompasiana dengan kisah hantu, membuat denyut jantung berpacu. Kebun memiliki senarai panjang tanaman yang bernama dagang menyeramkan.

Berpanduan wejangan Munsyi Daeng KP, begitu simbok menyapa beliau, kiat meracik judul. Mohon diperhatikan ejaan dan tanda baca. Penggunaan kosakata yang mencerminkan isi dan bertautan dengan kata kunci.

Baiklah, proses dimulai. Tersedia materi Kaktus Tanaman Hantu, Rambut Setan dan Napas Setan, aha semuanya lumayan seram. Digoreng menjadi artikel seperti apa ya?

Lanjut dengan pemilihan kata untuk pijakan bedah isi. Merawat atau menanam? Hmm... ini bukan keterampilan simbok. Terpilihlah kata mengulik dari kata dasar ulik yang cocok dengan naluri kepo simbok.

Sudut sajian artikel mulai dirancang. Sajian menyeramkan udah banyak ditayangkan. Bagaimana dengan kajian keseimbangan ekologi kelokalan. Setiap ciptaan memiliki fungsi merawat ekosistem. Baiklah, Si Cantik menjadi panduan arah penulisan.

Tralala... Mengulik Kaktus Tanaman Hantu, Rambut dan Nafas Setan si Cantik dari Kebun.... Sedikit lega merasa sudah berproses berguru kepada munsyi di Kompasiana. Cliing ditayangkan dan sukses beberapa detik menempati jendela teratas artikel terbaru.

Hanya perlu beberapa saat, tampilan judul berubah. Mengulik Kaktus Tanaman Hantu, Rambut, dan Napas Setan Si Cantik dari Kebun

Saatnya admin Kompasiana beraksi membabar ilmu. Mari cermati beberapa perbaikan pada tayangan judul ini. 

(1) Aha terjadi penambahan tanda baca koma sesudah kata rambut sebelum kata dan. Tersipu malu daku... lupa kaidah tanda baca koma.

(2) Begitupun perubahan huruf besar pada kata Si melengkapi Si Cantik. Kembali terkagum dengan kecermatan, untuk belajar menempatkan huruf besar dan huruf kecil pada judul.

(3) Apa? Duh kata nafas mengapa diganti dengan napas? Dahi berkerut, apa sih salahnya? Kamus Besar Bahasa Indonesia menjadi jujugan tanya. Alamak....nafas adalah bentuk tidak baku dari napas. Menghela nafas eh napas. Betapa sering simbok menulis kata nafas bukan napas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun