Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengapa Artikel Pilihan Tidak Selalu Mampu Mendulang Pembaca?

13 April 2020   10:01 Diperbarui: 13 April 2020   12:48 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antara label artikel dan jumlah pembaca (dokpri olahan grafis)

Kuadran label tulisan dan jumlah pembaca

Label tulisan dan jumlah pembacanya dapat disajikan dalam bentuk kuadran. Berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia, kuadran adalah seperempat lingkaran. Setiap dari empat bagian suatu bidang datar yang terbagi oleh suatu sumbu silang

Mari andaikan label artikel sebagai sumbu tegak dan jumlah pembaca sebagai sumbu mendatar. Jadilah empat kuadran. Kuadran I adalah artikel pilihan dengan banyak pembaca. 

Kuadran II, artikel pilihan dengan pembaca terbatas. Kuadran III, Artikel tanpa label pilihan dengan pembaca terbatas. Artikel tanpa label dengan banyak pembaca menempati kuadran IV.

Menyoal batasan jumlah pembaca disebut 'banyak', sangatlah variatif. Berbagai batasan diterapkan sesuai standar tujuan. Semisal, buat saya pripadi, 3 digit itu banyak loh. Artinya mulai 100.

Rasionalisasi sederhana. Dari 100 viewer, 10% benar-benar pembaca (reader) dengan durasi baca sekitar 2 menit. Artinya mendulang 10@2menit alias 20 menit orang kerja. Apalagi kalau 60% viewer adalah reader, alamak 2 jam orang kerja menikmati satu artikel. Apresiasi luar biasa dari pembaca.

Kuadran label artikel dengan jumlah pembaca (dokpri: olahan grafis)
Kuadran label artikel dengan jumlah pembaca (dokpri: olahan grafis)
Kuadran I dan III menggambarkan keselarasan antara apresiasi pengelola dengan apresiasi pembaca. Tanpa label artikel mendulang jumlah pembaca terbatas dan pelabelan menggaet banyak pembaca. Sesuatu yang relatif mudah diterima oleh nalar sederhana kita. Penulis memadukan antar apresiasi.

Masuk ke kuadran I adalah impian jujur setiap penulis. Merangkul apresiasi pengelola dan memenuhi harapan pembaca. Banyak sekali artikel di Kompasiana yang mengisi kuadran ini. Bagaimana kiatnya, banyak diulas dalam artikel lain. Saya pribadi masih bermain di pinggiran, belum nembus ke dalam kuadran ini.

Sedangkan yang ngekost di kuadran III, awal yang lumrah usah gelisah. Bisa koq bergeser ke kanan kuadran IV ataupun ke atas ke kuadran II. Menyimak standar apresiasi pengelola maupun apresiasi pembaca. Setiap perajin kata berproses melalui kuadran III ini.

Apakah artikel tanpa label kurang diminati pembaca? Belum tentu. Mari simak kuadran IV, betapa artikel tanpa label mampu mendulang banyak pembaca. 

Artinya artikel ini mampu menarik minat pembaca. Memenuhi kebutuhan batin pembaca merambat ke penulisnya. Bukankah salah satu kepuasan batin seorang penulis adalah karyanya dibaca orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun