Pemeliharaan kelancaran aliran dan pola aliran Kali Blongkeng menjadi bagian pengelolaan aliran lahar dingin Merapi. Batu besar, kerikil dan pasir di badan sungai, semua berasal dari aliran lahar dingin Merapi. Terlihat indah sebagai komponen arsitektura lansekap Taman Seribu Cinta.
Memperhatikan karakteristik sungai Blongkeng, tetap perlu menjaga kewaspadaan saat rekreasi di badan sungai. Secara fisik (amatan bulan Maret 2020) memang terlihat sungai jernih dangkal. Runutan lebih lanjut juga tiada berita banjir, kedalaman maksimal selutut orang dewasa. Waspada berjaga lebih bermanfaat.
Seribu Cinta Untuk Kali Blongkeng
Mengamati sebaran formasi hati pembatas taman-taman mini di Taman Seribu Cinta merasakan seribu cinta yang diberikan oleh Kali Blongkeng. Kali Blongkeng memberi banyak sarana kemakmuran.
Menyediakan air irigasi, kemelimpahan sumber protein hewani yaitu ikan. Menjadi sarana aliran lahar dingin muntahan Merapi. Menjaga kesejukan wilayah Salam dan Muntilan, Magelang.
Berterima kasih seperti ajaran lokal, oleh pemancing kepada Canguk. Membalas cinta Kali Blongkeng dengan tindakan nyata memelihara badan sungai. Tidak membuang sampah di badan sungai atau menumpuknya hingga menggunung di tepian.
Bersedia membebaskan areal bantaran atau sempadan sungai dengan radius yang ditentukan. Sehingga tidak menghambat aliran. Atau sebaliknya tidak terseret aliran saat volume aliran meningkat.
Kali Blongkeng sudah memberi diri. Saatnya seribu cinta untuk Kali Blongkeng. Resik kaline, slamet bumine. Bersih sungainya, lestari buminya. Langkah nyata menyambut World Water Day 2020. Selamat Hari Air Sedunia 2020. Salam hijau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H