Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Curhatan Sang Bunglon

18 Februari 2020   00:07 Diperbarui: 18 Februari 2020   00:16 3607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunglon di kehijauan (dok pri)

Salin warna pada bunglon juga berkaitan dengan reaksinya atas faktor klimatik disekitarnya. Perubahan suhu lingkungan maupun intensitas cahaya yang diterimanya. Teknologi sensor suhu dan perubahan warna juga diinspirasi salin warna pada bunglon

Menarik, pergantian warna pada bunglon juga sebagai sarana komunikasi. Mengekspresikan suasana hati. Menjadi bagian dari sarana pikat memikat pasangan untuk meneruskan keturunan. Ekspresi komunikasi saat perebutan wilayah.

Pendek kata, kemampuan salin warna pada bunglon adalah built in kapasitasnya. Custome atau "perabot tanam" sesuai dengan kebunglonannya. 

Bagian dari anugerah pemberian Illahi untuk memperlengkapinya berperan dalam ekosistem dunia utuh. Salin warna untuk menjalankan fungsi kehidupannya.

Imitasi bunglon

Manusia dikaruniai kemampuan meniru. Termasuk mengimitasi kemampuan dari makhluk lain, semisal bunglon. Kemampuan untuk adaptasi dengan lingkungan, meneruskan keturunan, hingga pernyataan eksistensi melalui salin warna. Sah-sah saja, bunglonpun kalem-kalem saja.

Namun bila imitasi salin warna tidak lagi memenuhi kaidah piramida ekologi. Salin warna untuk melanggengkan kepentingan pribadi maupun kelompok yang melebihi takarannya. Salin warna bukan karena kebutuhan namun memuaskan keinginan. Rasanya ini bukan salin warna alami sang bunglon.

Imitasi salin warna yang menyebabkan sifat bunglon tiwikrama. Berubah menjadi sesuatu yang menakutkan, menyeramkan, mengguncang keseimbangan tatanan.  Ini yang diprotes oleh bunglon asli.

Bunglon asli dengan kemampuan salin warna merasa dipecundangi. Pencemaran sebutan melalui pergeseran karakter dan tujuan salin warna. "Bunglon merasa dikambinghitamkan, nih simbok......". Walah, malah menarik tali sang kambing. Begitu curhatan sang bunglon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun