Menikmati sejuknya lereng gunung Telomoyo, menatap Rawa Pening seraya menyeruput wangi kopi ditemani gula aren. Semua produk lokal dari dusun Jrakah. Bukankah ini bagian dari negeri yang berlimpah susu dan madu?
Bermula dari tugas mengantar teruna kebun yang hendak nyantrik di Dusun Jrakah, Desa Kebundowo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Bapak Ahmad Yani, kepala desa yang ahli kehutanan menerangkan kondisi fisiografi lahan yang beragam. Dari tepian rawa hingga perbukitan.
Dipandu Pak Haryono, kepala dusun yang energik kami mulai mendaki. Meliuk merambati kaki gunung Telomoyo. Membelah tebing dengan tegakan sengon, pohon aren yang menaungi perdu kopi.
Alamak....indahnya menatap hamparan Rawa Pening dari ketinggian. "Tahan sebentar, mari sedikit menanjak", ajak Pak Haryono. Kamipun menapaki jalanan menanjak beraspal halus. Mari lanjut menghitung tangga saat melewati rolak 81 menuju Gili Pesona.
Gili Pesona, berkah dusun Jrakah
Gili Pesona? Bukankah gili sering dikaitkan dengan sebutan pulau? Ini adalah bagian punthuk atau puncak bukit kecil yang ditata model kekinian.
Gili Pesona menjadi penanda Dewi Lipos. Desa Wisata Gili Pesona. Sebagai lokomotif gerbong perkembangan dusun. Wisata berbasis ekologi setempat, trend ekowisata.
Panorama terbagus adalah sore hari, silakan berada di lokasi sekitar pukul 17an. Menikmati pemandangan tentunya akan dibarengi dengan mengabadikannya dan mewartakan melalui media sosial.
Gili Pesona ditata dengan model ramah pemberitaan. Tersedia gardu pandang yang terbangun dari rangkaian bambu. Mohon diingat ya, kekuatan bambu dan model permukaan kulit bambu yang relatif licin saat hujan.
Rasa kopi akan semakin lekat saat diminum dengan gula terpisah. Potongan gula aren disertakan bersama secangkir kopi. Mari gigit sepucuk gula aren lalu teguk kopi hangatnya. Meninggalkan sensasi yang khas saat kopi pinanggih (bertemu) dengan gula aren di mulut.
Gili Pesona menjadi berkah bagi dusun Jrakah. Setiap wilayah memiliki potensinya sendiri. Mengenali, menata potensi untuk kemakmuran bersama warga adalah seni mengelola berkah. Begitupun aliran pengunjung ke taman alam Gili Pesona.
Selalu ada rasa awas dengan kunjungan dari luar. Berharap ada kerjasama antara pengunjung dan pengelola untuk kelestarian alam Jrakah. Sebagian pengunjung lebih pada penikmat yang melebihi dari rasa mengasihi alam.
Kebaikan dan kemurahan hati warga dusun Jrakah membagi tempat menikmati alam yang apik, mari kita sambut dengan syukur pemeliharaan. Loko penarik berupa ekowisata ini menjadi penarik gerbong aneka hasil bumi dusun Jrakah.
Hasil bumi dusun Jrakah
Masih dari puncak Gili Pesona, terlihat kerimbunan pohon cengkih. Salah satu kekayaan alam penopang ekonomi warga. Juga suburnya pohon kelengkeng. Rata-rata pohon kelengkeng berukuran raksasa penanda umur  dewasa menuju tua tanpa regenerasi.
Aroma wangi bunga kopi masih samar tercium. Tandan bunga putih mulai terlihat melayu. Terbayang saat bunga mekar penuh alangkah wanginya. Melewati jajaran rumah penduduk, terlihat tampah penjemur buah kopi.
Sebagai lereng gunung Telomoyo, terlihat tanaman aren. Dusun Jrakah juga produsen gula aren. Para perajin menderes nira dan mengolahnya.
Melihat di kebun ada hamparan kulit buah aren. Penduduk mengambil bijinya yang kita kenal sebagai kolang-kaling dan menghamparkan limbah kulit buah sebagai pupuk di kebun. Gerakan daur ulang yang spontan.
Terlihat beberapa penduduk bertanam panili di kebun. Beberapa dirambatkan pada tanaman alami. Beberapa menanamnya secara khusus di polibag dengan bantuan rambatan. Semoga si emas kebun, panili juga menjadi bagian dari kemakmuran.
Sinergi Ekowisata-Agriwisata memelihara lingkungan
Dewi Lipos, ekowisata taman alam Gili Pesona, wisata berbasis pemandangan alam. Wisata yang mengandalkan pemeliharaan kelestarian alam. Spot yang langsung menggelitik dan menyedot perhatian pengunjung. Ekowisata Telomoyo sisi wajah Rawa pening.
Bersamaan itu, potensi alam khas dusun Jrakah juga memiliki kekhasan potensi agro. Sementara yang teramati. Kopi mulai dari kebun hingga pemrosesan. Aren dari lahan hingga perajin gula dan kolang kaling.
Belum lagi potensi kelengkeng, buah alpukat. Juga peternakan kambing Etawa. Integrasinya memungkinkan pengembangan agrowisata. Mulai dari aspek pendidikan hingga ekonomi dan ekologi lingkungan lestari.
Sinergi ekowisata Gili Pesona dan agriwisata yang apik menjadi saluran berkah warga di dusun Jrakah. Akan mengait sektor lain semisal penginapan model homestay.
Terlihat beberapa rintisan penyediaan homestay. Saat kami berbincang dengan Pak Kadus, beliau menjelaskan kalau pengelola Kopi Pinanggih sedang bergiat di pelatihan homestay.
Semakin memikat menikmati ekowisata Gili Pesona, belajar agrowisata dan belajar langsung dari kehidupan warga dusun Jrakah dengan menginap di rumah warga. Gili Pesona dan Wangi Kopi Pinanggih, Berkah Dusun Jrakah. Bagian dari negeri berlimpah madu dan susu.
Salam lestari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H