Sebagai lereng gunung Telomoyo, terlihat tanaman aren. Dusun Jrakah juga produsen gula aren. Para perajin menderes nira dan mengolahnya.
Melihat di kebun ada hamparan kulit buah aren. Penduduk mengambil bijinya yang kita kenal sebagai kolang-kaling dan menghamparkan limbah kulit buah sebagai pupuk di kebun. Gerakan daur ulang yang spontan.
Terlihat beberapa penduduk bertanam panili di kebun. Beberapa dirambatkan pada tanaman alami. Beberapa menanamnya secara khusus di polibag dengan bantuan rambatan. Semoga si emas kebun, panili juga menjadi bagian dari kemakmuran.
Sinergi Ekowisata-Agriwisata memelihara lingkungan
Dewi Lipos, ekowisata taman alam Gili Pesona, wisata berbasis pemandangan alam. Wisata yang mengandalkan pemeliharaan kelestarian alam. Spot yang langsung menggelitik dan menyedot perhatian pengunjung. Ekowisata Telomoyo sisi wajah Rawa pening.
Bersamaan itu, potensi alam khas dusun Jrakah juga memiliki kekhasan potensi agro. Sementara yang teramati. Kopi mulai dari kebun hingga pemrosesan. Aren dari lahan hingga perajin gula dan kolang kaling.
Belum lagi potensi kelengkeng, buah alpukat. Juga peternakan kambing Etawa. Integrasinya memungkinkan pengembangan agrowisata. Mulai dari aspek pendidikan hingga ekonomi dan ekologi lingkungan lestari.
Sinergi ekowisata Gili Pesona dan agriwisata yang apik menjadi saluran berkah warga di dusun Jrakah. Akan mengait sektor lain semisal penginapan model homestay.
Terlihat beberapa rintisan penyediaan homestay. Saat kami berbincang dengan Pak Kadus, beliau menjelaskan kalau pengelola Kopi Pinanggih sedang bergiat di pelatihan homestay.
Semakin memikat menikmati ekowisata Gili Pesona, belajar agrowisata dan belajar langsung dari kehidupan warga dusun Jrakah dengan menginap di rumah warga. Gili Pesona dan Wangi Kopi Pinanggih, Berkah Dusun Jrakah. Bagian dari negeri berlimpah madu dan susu.