Bukti bahwa tindakan masyarakat Minahasa adalah masa depan bangsa. Kecerdasan lokal menata pola pangan sehat
Bubur Manado kecerdasan lokal tangkal kelaparan
Menangkal kelaparan adalah upaya penyediaan pangan secara cukup dan berkelanjutan. Pondasi dasarnya adalah kemampuan menggali dan menggunakan sumberdaya lokal secara arif.
Mari tengok kembali bahan dasar bubur Manado. Bukan hanya mengandalkan beras saja kan? Masyarakat Minahasa sangat menyadari dan bersyukur akan keberagaman sumber karbohidrat lokal.
Kondisi agroekologi Minahasa memenuhi persyaratan tumbuh baik padi, jagung, ubi jalar, singkong talas maupun labu kuning atau waluh. Kecukupan pangan tak hanya swasembada beras. Tangkal kelaparan tak hanya bertumpu pada beras, leluhur Minahara membuktikan dengan bubur Tinutuan ini.
Begitupun dengan sayuran paduannya. Jenis tanaman yang mudah ditanam. Baik daun gedi yang berupa tanaman tahunan dengan wujud mirip singkong. Maupun bayam, kangkung bahkan kadang daun ubi jalar dimanfaatkan.
Kacang hijau dan brenebon terbukti tangguh, bahkan mampu hidup pada daerah dengan air hujan terbatas. Masyarakat Minahasa dengan bijak meramunya sebagai sumber protein nabati pada bubur Manado.
Wilayah Minahasa memiliki garis pantai yang panjang. Sediaan alam ikan semisal cakalang dan rowa dikukuhkan dalam racikan bubur Manado. Penjamin ketersediaan protein hewani berbasis kelokalan.
Bubur Manado mengikuti kaidah tangkal kelaparan dengan bersandar pada sumberdaya lokal. Kecerdasan lokal masyarakat Minahasa tangkal kelaparan.
Dunia tanpa kelaparan dan pangan sehat