Ada persamaan akar budaya, teringat penggunaan welat, sayatan tipis kulit bambu sebagai alat potong dalam budaya Jawa. Juga penggunaan lawe aneka warna sebagai benang pengikat. Semua berasal dari alam setempat.
Leluhur kita memiliki pengetahuan lokal yang sudah teruji dengan pengalaman. Pengetahuan yang terpilih berkembang menjadi kearifan lokal. Antar kearifan lokal yang saling terhubung menjadi kearifan global.
Doa yang sangat indah, mengharap generasi penerus sehat. Doa yang kadang dipelesetkan dengan tekanan pasangan baru sebagai penerus keturunan, garis darah. Tuntunan yang mampu membuat pasangan muda merasa tertekan. Mari kembalikan harapan dalam landasan penyerahan, biarlah segala sesuatu jadi indah pada waktunya.
Mengikuti secara langsung dan menikmati paparan maknanya, menambah khasanah pemahaman budaya. Betapa sinamot (partadingan bahasa Simalungun) bukan hanya berfokus masalah besaran angka atau bahkan penilaian 'harga pembelian' yang sering diungkapkan dengan miring. Sinamot adalah kekayaan budaya, mencakup kearifan lokal dan narasi kasih sayang Ibu.
Diatei tupa (terima kasih) ya Eda dan Botou yang memberi kesempatan menyesap sebagian kecil budaya Simalungun. Salam
Terima kasih, mendapat koreksi kalau istilah sinamot dalam bahasa Simalungun adalah partadingan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H