Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Eksotisme Betari Durga di Candi Sambisari, Yogyakarta

19 Desember 2018   07:56 Diperbarui: 19 Desember 2018   18:31 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Sambisari dari sudut Barat Laut (dok pri)

Betari Durga Mahisasuramardini di Candi Sambisari. Eksotisitas yang menginsipirasi para perempuan dari remaja hingga ibu dan nenek. Siaga melindungi wujud kasih pemeliharaan untuk keluarga terkasih. Tetap relevan di era kekinian dengan aneka godaan.

Eksotisitas Candi Sambisari

Candi Sambisari (dok pri)
Candi Sambisari (dok pri)
Mari mainkan pandang laiknya zoom kamera. Geser dari fokus arca Betari Durga Mahisasuramardini ke bentang lahan Candi Sambisari secara utuh. Bentang yang unik, seolah candi Sambisari menyembul dari dasar kolam raksasa. Berada sekitar 6,5m dari paras muka tanah sekitarnya.

Candi Sambisari dari pintu Barat (dok pri)
Candi Sambisari dari pintu Barat (dok pri)
Kekuatan alam maha dahsyat melalui erupsi Merapi. Muntahan materialnya mengubur kaki Merapi termasuk kawasan candi. Hingga masa membuka tabir rahasia, seorang petani merasakan cangkulnya terantuk bebatuan yang kemudian terbukti sebagai kemuncak candi. Lahan persawahan yang menjadi pemukiman dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Candi Sambisari dari sudut Barat Laut (dok pri)
Candi Sambisari dari sudut Barat Laut (dok pri)
Kawasan candi yang dilindungi dua lapisan pagar luar dan dalam. Edarkan pandang dari atas terlihat kerapihan arsitektura penataan lansekap luarnya. Sekeliling pagar luar terdapat selokan drainase yang bermuara di pojok pelataran luar Timur dan Barat. Upaya penataan kawasan agar terhindar dari ketergenangan mengingat posisi candi di bawah.

Drainase di sisi Timur (atas) dan Barat (bawah) (dok pri)
Drainase di sisi Timur (atas) dan Barat (bawah) (dok pri)
Pintu utama candi berada di arah Barat. Memasuki halaman dalam melaui gapura pagar dalam setinggi sekitar 2m. Terlihat jajaran tiga candi pewara laksana penyerta dan penjaga. Meski tidak utuh tetap menawan.

Candi pewara Candi Sambisari (dok pri)
Candi pewara Candi Sambisari (dok pri)
Mengawali kekaguman kepada nenek moyang pembangun candi dan apresiasi kepada para arkeolog ahli rekonstruksi. Penyusun puzzle perjalanan budaya bangsa. Monumen pembelajaran nilai moral kehidupan.

Mari ayunkan langkah memutari bagian luar candi. Terkesima dengan rancangan ceruk resapan dan aliran drainase utama di sisi Barat dan Timur. Cantiknya fasade belakang candi utama yang apik.

Tampak belakang Candi Sambisari (dok pri)
Tampak belakang Candi Sambisari (dok pri)
Mendaki sekian anak tangga berpinggirkan hiasan pahatan sepasang naga menuju gerbang paduraksa. Sebagai pusat tubuh candi adalah ruangan seluas  sekitar 4,8 m2 yang memuat pasangan lingga dan yoni berukuran besar. Terbuat dari pasangan batu putih dan hitam.
Lingga dan yoni Candi sambisari (dok pri)
Lingga dan yoni Candi sambisari (dok pri)
Lingga dan yoni simbol kesuburan pada aliran Hindu Syiwa. Kesuburan bagian kesejahteraan umat melalui tatanan keseimbangan. Pahatan ornamen sepanjang badan candi sangat rumit apik. Sulur yang terpahat penegas bumi agraris. Kesatuan flora fauna yang terjaga. Pusat tubuh candi dengan dinding yang memuat ceruk pelindung Durga, Ganesha dan Agastya.

Sungguh bersyukur bisa menikmati keagungan candi Sambisari. Sebagai ancar-ancar dari Bandara Adisucipta ke kanan arah Klaten. Kemudian berbelok ke kiri mengikuti arah penanda, menyeberangi selokan Mataram dan sampailah kita di lokasi Candi Sambisari. Tidak terlalu jauh dari jalur utama Yogyakarta-Klaten.

Kawula muda di Candi Sambisari (dok pri)
Kawula muda di Candi Sambisari (dok pri)
Candi Sambisari ramah dengan generasi milenial. Saat berkunjung sekelompok mahasiswa UGM sedang menyelesaikan tugas ditengarai dari narasi mereka. Pemandu muda menjelaskan dengan apik di areal atas seputar relung Durga, Ganesha hingga Agastya. Sekelompok muda-mudi mendengarkan dengan serius. Terdengar nada penghormatan atas candi sekaligus komunikatif dengan audiens yang milenial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun