Memutari bangunan makam di serambi bagian belakang, pengunjung akan berjumpa dengan almari yang digunakan sebagai penyimpan petir.
Sehelai Daun Gandrik dari Cagar Budaya Ki Ageng Selo
1. Memang kami tidak memetik daun gandrik, namun membawa rasa penasaran untuk mengetahui nama tanaman yang disebut gandrik ini. Ada runutan nama tanaman kandri, bagaimana mampu menangkal petir atau electrical discharge berkenaan dengan sifat perakarannya sehingga pohon bersifat ground saat terjadi loncatan listrik.
2. Ada lagi ulasan yang mengulik mengikat petir pada pohon adalah masalah pengendalian diri. Penggunaan keutamaan, keunggulan untuk kesejahteraan bersama. Atraksi menangkap petir oleh Ki Ageng Selo bukan masalah unjuk kesaktian, namun bagaimana menggunakan kesaktian untuk menyelamatkan para dulur alias rakyat yang beliau pimpin.
3. Apabila petir lolos dari kurungan Ki Ageng Selo, tentunya untuk memberi kesempatan generasi penerus menjinakkan petir ataupun mengubahnya menjadi sesuatu yang berguna bagi kemaslahatan bersama. Satu sambaran petir memiliki energi sebesar kira-kira 20000 Ampere.
Bila energi berdasarkan biomasa, bahan bakar minyak termasuk gas, panas bumi atau geothermal, mikro hidro maupun angin sudah dikulik. Energi listrik berasal dari petir ini berpotensi dikembangkan sebagai pembangkit listrik. Potensi petir untuk kebutuhan listrik.
Saatnya melakukan pendataan, pemetaan kawasan kaya petir. Mendekati sumber bahaya dan merangkulnya menjadi sumber bahagia. Kiranya semangat Ki Ageng Selo menginspirasi kiprah teruna bangsa.
Sehelai Daun Gandrik dari Cagar Budaya Ki Ageng Selo, Grobogan. Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H