Keunikan dan pembelajaran dari UNESCO Global Geopark Gunung Sewu yang ditetapkan sejak 19 Desember 2015, tiada habisnya. Memiliki 33 situs kebumian yang tersebar dalam 3 geoarea, yaitu geoarea Gunung Kidul sebanyak 13 geosite, geoarea Wonogiri sebanyak 7 geosite, dan geoarea Pacitan sebanyak 13 geosite. Setelah menyajikan geosite Siung-Wediombo, Pantai Klayar, kini disuguhkan situs kebumian Goa Ngingrong.
Sepulang menemani teruna kebun snorkeling di Pantai Sadranan Gunung Kidul, melalui jalur Tepus -- Wonosari, kami berhenti di geosite Ngingrong. Letaknya sangat strategis di sekitar pertigaan jalur ke pantai Baron dan arah Tepus.
Apa sih keunikan situs kebumian Goa Ngingrong ini? Dari bentang area terlihat kawasan Lembah Karst Mulo dengan keunikan tebing terjal tempat mulut goa Ngingrong, juga tebing Lafadz Allah. Luweng Jemblong serta goa Lengkep di seberang jalan. Tak jauh pula terdapat Etalase Taman Batu Gunung Sewu.
![Geosite Ngingrong (diolah dari google map)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/30/situs-kebumian-ngngrong-5b378066cf01b47b7c16ed72.jpg?t=o&v=770)
Lembah Karst Mulo dan Tebing Lafadz Allah
![Lembah Karst Mulo (dok pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/30/lembah-karst-mulo-5b377f90f133445d7d28a7f2.jpg?t=o&v=770)
Bermula dari cekungan tempat peresapan air yang mengalir melalui celah-belah tebing, semakin lama meluas dan dalam sehingga terbentuk lembah. Menjadi laboratorium alam geologi bagi para pembelajar.
Menjadi areal ladang yang relatif subur dengan cadangan air yang cukup sehingga petani mengusahakannya meski harus berpeluh menuruni dan mendaki tebing. Di bagian ujung Timur terlihat tebing sedikit lebih landai. Bila pengunjung datang di musim kemarau akan terlihat kerontang. Kunjungan di bulan Mei lalu masih terlihat rona hijau.
![Lembah Karst Mulo dan Tebing (dok pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/30/lembah-karst-mulo-geosite-ngingrong-5b377ff9f133443975182002.jpg?t=o&v=770)
Bila bergeser ke kanan dan memandang ke semacam gazebo kecil berwarna oranye, nah di sebelahnya terlihat tebing dengan warna alami yang berbeda. Itulah yang disebut Tebing Lafadz Allah. Persis di bawah gazebo adalah mulut atau pintu masuk goa Ngingrong.
Flying Fox Terdalam
Bagi pengembang wisata, kawasan lembah Karst Mulo menjadi pembeda yang unik. Bila umumnya permainan flying fox yang memacu adrenalin ini menjual ketinggian. Di lembah karst Mulo, sebaliknya yang dijual adalah kedalaman. Â
![Ngingrong dan flying fox terdalam (dok pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/30/ngingrong-flying-fox-terdalam-5b377f3cdd0fa81a5562af52.jpg?t=o&v=770)
Kami mendatangi kedua titik awal dan akhir peluncuran, mencoba menyerap rasa gejolak adrenalinnya. Kunjungan lewat pukul 16, sudah sepi pengunjung pun sinar mentari mulai terlihat meredup, ceruk-ceruk lembah terlihat mulai menggelap.
Luweng Jemblong dan Batu Sholat
Perjalanan memutari areal lembah Karst melewati tiang flying fox, pengunjung akan disuguhi formasi geologi yang unik. Luweng Jemblong. Luweng adalah bahasa Jawa berarti lubang menganga vertikal, jemblong merujuk tetiba jatuh. Luweng Jemblong menggambarkan lubang menganga yang terbentuk karena tetiba tanah runtuh ambles.
![Luweng Jemblong di situs kebumian Ngingrong (dok pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/30/luweng-jemblong-5b37808ef1334466c7663152.jpg?t=o&v=770)
Tanpa bantuan petugas, kami tak mampu menengarai dimana bagian tebing untuk turun ke bawah. Mendekati pinggirannyapun kami merasa was-was. Sehingga tak mendapat gambaran nyata seperti apa sebutan batu shalat di Luweng Jemblong ini.
Susur Goa dan Danau Bawah Tanah
Petugas pokdarwis Mulo menjelaskan ada 2 paket susur goa. Pertama adalah Goa Lengkep yang berada di sebelah Barat, seberang jalan. Goa ini bersifat condong horisontal, jalurnya cukup pendek. Dengan dampingan pemandu, tingkat kesulitannya lebih ringan dan cukup banyak diminati pelancong.
Nah yang berat adalah susur goa Ngingrong. Terlihat mulut goa di dasar lembah persis di bawah tebing terjal. Mulut goa cukup lebar. Para penyusur goa Ngingrong akan bergerak mendatar alias horisontal, lanjut dengan bagian vertikal tegak ke bawah dan berakhir di kawasan danau bawah tanah. Medan Goa Ngingrong vertikal sekaligus horisontal dengan tingkat kesulitan dan risiko tinggi.
Kami mengitari lembah hingga tepat seberang tebing yang menaungi mulut goa Ngingrong. Sedikit mencicip kecuramannya, 2 teruna kebun kami turun hanya 1 teras di bawah permukaan. Kami yang di atas sudah berteriak, ayook kembali ke atas...
![Mulut Goa Ngingrong di dasar Lembah Karst (dok pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/30/pintu-masuk-gua-ngingrong-5b377f08ab12ae54483454a2.jpg?t=o&v=770)
![Telaga bawah tanah Ngingrong (sumber: speleoside.wordpress.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/30/ngingrong-5b377ffddd0fa83352289cc2.jpg?t=o&v=770)
Memuliakan warisan Bumi dan Menjamin Keberlanjutan Masyarakat Lokal
Kembali diingatkan bahwa prinsip dasar UNESCO global geopark adalah memuliakan warisan bumi dan menjamin keberlanjutan masyarakat lokal. Warisan bumi di taman kebumian Goa Ngingrong berupa Lembah Karst Mulo, Luweng Jemblong, Goa Lengkep, GoaNgingrong dengan telaga bawah tanahnya.
Memuliakan warisan bumi (celebrating earth heritage) bagian dari pengucapan syukur atas anugerah alam di daerah kapur yang semula dirasakan hanya kegersangan. Menjamin keberlanjutan masyarakat lokal (sustaining local communities), mengelola sumberdaya alam dengan bijaksana. Tanpa mengubah kearifan lokal sifat dasar masyarakat Desa Mulo, Wonosari Gunung Kidul yang hidup berdampingan dengan alam.
Terpikat dengan situs kebumian Goa Ngingrong....yook geowisata....
Serial Geopark (Taman Bumi):
Situs kebumian Goa Ngingrong, Komponen UNESCO Global Geopark Gunung Sewu
Pesona Dayang Bunting "Marble Geoforest Park"
Pesona Seruling Samudra dari Situs Kebumian Pantai Klayar Pacitan
Indonesia Memiliki UNESCO Global Geopark Terbanyak di ASEAN
Geowisata ke Taman Bumi Global Gunung Sewu UNESCO (Siung-Wediombo)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI