Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pesona Seruling Samudra dari Geosite Pantai Klayar Pacitan

6 Mei 2018   21:13 Diperbarui: 6 Mei 2018   21:23 1886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih mempersembahkan UNESCO global geopark Gunung Sewu, yang terbagi atas geoarea Gunung Kidul, geoarea Wonogiri dan Geoarea Pacitan. Kini tampil pewakil dari geoarea Pacitan. Geoarea Pacitan mencakup 13 geosite (situs kebumian), yaitu Goa Gong, Song Terus, Tabuhan, Luweng Jaran, Goa Luweng Ombo, Pantai Klayar, Pantai Buyutan, Pantai Watukarung,Pantai Srau, Pantai Tamperan-Pancer, Sungai Baksoka, Danau Guyangwarak, dan situs Ngrijangan. Ada apa di Pantai Klayar?

Situs Kebumian Pantai Klayar Pacitan

Pemandangan dari tempat parkir atas, terlihat ceruk bermahkotakan tanaman kelapa berdinding bukit karang dengan air biru berkilau. Hamparan pasir putih nan lembut, debur ombak khas pantai Selatan yang bergelora menyambut.

Petikan Situs Pantai Klayar: Minatan Situs: bentang alam, litologi, neotektonik. Karakteristik Situs: pantai landai yang diisi oleh pasir putih, singkapan batu pasir gampingan berperairan sejajar dan batu gamping yang terkekarkan dan tersesarkan sea stack dan tafoni, efek pompa gelombang yang menghasilkan fenomena geiser (seruling samodera).

Situs Kebumian Pantai Klayar (sumber: Pacitan-trip)
Situs Kebumian Pantai Klayar (sumber: Pacitan-trip)
Sebagai bagian dari UNESCO global geopark, situs kebumian Pantai Klayar Pacitan juga merangkum mandat memuliakan warisan bumi (Celebrating Earth Heritage) dan menjamin keberlanjutan masyarakat lokal (Sustaining Local Communities). Warisan bumi memikat berupa seruling samudra, sphinx berdiri gagah menjaga Pacitan maupun parade gelombang pasang surut yang membentuk 'air terjun bertingkat'.

Pesona Seruling Samudra

Fenomena alam gleiser di situs kebumian Pantai Klayar (dok pri)
Fenomena alam gleiser di situs kebumian Pantai Klayar (dok pri)

Menghela nafas seraya menatap takjub keelokan fenomena alam.... Diiringi nada yang khas, muncullah semburan air mancur dari celah lempeng karang bebatuan dibalik gagahnya sphinx karang yang terbentuk oleh proses abrasi di Pantai Klayar.  Penduduk setempat menyebutnya seruling samudra, para ahli geologi menuliskan itulah geyser.

Geiser merujuk pada semburan mata air dengan kekuatan tinggi. Pembentukannya sangat dipengaruhi oleh keadaan hidrogeologi tertentu yang hanya terdapat di beberapa tempat di bumi. Geiser merupakan fenomena alam. Bersyukur bisa menikmatinya di situs kebumian Pantai Klayar.

Sebagai orang awam, sangat mengagumi fenomena seruling samudra ini. Kunjungan dua kali pada tahun 2014 dan 2016 tak membuatnya bosan. Bagi peminat seruling samudra, dari pintu masuk pantai Klayar silakan ke arah kiri hingga mendaki bukit kecil. Melihat beberapa pengunjung mendekali semburan air dari formasi batuan sphinx, agak bergidik karena langsung berhadapan dengan samudra lepas.

Sphinx nan gagah

Sphinx nan gagah di Pantai Klayar (dok pri)
Sphinx nan gagah di Pantai Klayar (dok pri)
Menyusuri pasir landai berpantai putih ke arah Timur. Nun di ujung kiri dari pintu masuk, menjorok ke tengah samudra, menjulang bangunan alam karang teguh yang berdamai dengan proses abrasi. Pengangkatan batu gamping yang terkekarkan dan tersesarkan sea stack dan menampilkan bentukan seperti sesuatu yang menawan.

Gagah terkekarkan laksana sphinx bukan di gurun pasir namun di pusaran gelombang. Merapat di tebingnya terdapat semacam pelataran dan bahkan tangga besi untuk naik merambat ke kaki sphinx. Saat gelombang pasang menerpanya pelataranpun tertutup hempasan buihnya.

Sphinx penjaga seruling samudra - Taman bumi global UNESCO (dok pri)
Sphinx penjaga seruling samudra - Taman bumi global UNESCO (dok pri)
Apakah gerangan keindahan yang tersembunyi di balik punggung karang menjulang tersebut? Disanalah terdapat pelataran belakang lempeng yang tersesarkan yang secara berkala mengirimkan muncratan air dengan suitan serulingnya. Melihat langsung medannya bisa membayangkan keberanian sahabat-sahabat yang memajang foto bersama seruling samudra.

Terjunan bertingkat

Saatnya menatap keelokan alam... hempasan gelombang direspon dengan kepasrahan bukit karang menyisakan bagian karang nan keras yang teguh tahan uji terkekarkan, membentuk punthuk kecil terpisah dari daratan menyerupai bentang Tanah Lot dalam ukuran mini.

Abrasi dan tafoni di geosite Pantai Klayar-geoarea Pacitan (dok pri)
Abrasi dan tafoni di geosite Pantai Klayar-geoarea Pacitan (dok pri)
Tebing-tebing karang diseputaran punthuk ini membentuk formasi berjenjang saat surut seolah lempeng tangga bebatuan dan saat gelombang besar menerpanya olala alangkah cantiknya bangunan air terjun alami bertingkat. Tak heran pemilik kamera berhidung panjang berjajar menanti periode pasang surut yang silih berganti untuk membekukan kenangan elok ini.

'air terjun bertingkat' fenomena alam di geosite Pantai Klayar (dok pri)
'air terjun bertingkat' fenomena alam di geosite Pantai Klayar (dok pri)
Menuju Pantai Klayar

Banyak jalan menuju ke Pantai Klayar. Kami dari Salatiga melalui jalur Solo menuju Pacitan melalui Wonogiri. Membutuhkan waktu 4 hingga 4,5 jam.  Lokasinya berada di Desa Sendang, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan. Menuju Pantai Klayar akan melewati wisata Gua Tabuhan dan Gua Gong.

Mengingat sempit dan padatnya jalur ini, untuk kendaraan besar semisal bus akan parkir di sekitar areal parkir gua Gong dan pengunjung akan menggunakan semacam shuttle alias odong-odong. Untuk kendaraan sedang dan kecil bisa langsung melaju dan parkir tidak terlalu jauh. 

Kunjungan 2014 kami parkir tepat di pinggir pantai, sedangkan tahun 2016 hanya diizinkan parkir di atas. Pengunjung berjalan kaki ke lokasi tidak terlalu jauh atau menggunakan jasa ojek.

Harapan selaku pengunjung situs kebumian Pantai Klayar

Membayang angan bila di dekat loket Pantai Klayar dibangun semacam theater yang menyajikan film dokumenter baik dari aspek keelokan maupun penjelasan geomorfologisnya. Pengunjung mendapat gambaran utuh dari bentang alam Klayar sebelum memasuki area. Pemahaman taman bumi (geopark) yang memadukan konsep memuliakan warisan bumi dan menjamin keberlanjutan masyarakat lokal.

Penyiapan penduduk setempat yang berperan sebagai pedagang, petugas parkir, ojek motor serta tak lupa tentunya perilaku pengunjung untuk lebih bisa menghargai warisan geologi. Menghargai kerja keras bangsa hingga diperolehnya penetapan UNESCO global geopark Gunung Sewu pada tahun 2015. Revalidasi akan dilakukan selang 4 tahun, saatnya bersiap agar tidak mendapat peringatan kartu kuning.

Eloknya apabila tersedia sudut penjual kartu pos dengan gambar khas aneka sudut dan kekayaan alam Klayar. Standar promosi publikasi yang dilakukan oleh banyak tempat wisata di tempat lain, meski sungguh sadar rendahnya kebiasaan pengunjung lokal membeli kartu pos dari obyek yang dikunjungi.

Serial Geopark (Taman Bumi):

Indonesia Memiliki UNESCO Global Geopark Terbanyak di ASEAN

Geowisata ke Taman Bumi Global Gunung Sewu UNESCO (Siung-Wediombo)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun