Gagah terkekarkan laksana sphinx bukan di gurun pasir namun di pusaran gelombang. Merapat di tebingnya terdapat semacam pelataran dan bahkan tangga besi untuk naik merambat ke kaki sphinx. Saat gelombang pasang menerpanya pelataranpun tertutup hempasan buihnya.
Terjunan bertingkat
Saatnya menatap keelokan alam... hempasan gelombang direspon dengan kepasrahan bukit karang menyisakan bagian karang nan keras yang teguh tahan uji terkekarkan, membentuk punthuk kecil terpisah dari daratan menyerupai bentang Tanah Lot dalam ukuran mini.
Banyak jalan menuju ke Pantai Klayar. Kami dari Salatiga melalui jalur Solo menuju Pacitan melalui Wonogiri. Membutuhkan waktu 4 hingga 4,5 jam. Â Lokasinya berada di Desa Sendang, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan. Menuju Pantai Klayar akan melewati wisata Gua Tabuhan dan Gua Gong.
Mengingat sempit dan padatnya jalur ini, untuk kendaraan besar semisal bus akan parkir di sekitar areal parkir gua Gong dan pengunjung akan menggunakan semacam shuttle alias odong-odong. Untuk kendaraan sedang dan kecil bisa langsung melaju dan parkir tidak terlalu jauh.Â
Kunjungan 2014 kami parkir tepat di pinggir pantai, sedangkan tahun 2016 hanya diizinkan parkir di atas. Pengunjung berjalan kaki ke lokasi tidak terlalu jauh atau menggunakan jasa ojek.
Harapan selaku pengunjung situs kebumian Pantai Klayar
Membayang angan bila di dekat loket Pantai Klayar dibangun semacam theater yang menyajikan film dokumenter baik dari aspek keelokan maupun penjelasan geomorfologisnya. Pengunjung mendapat gambaran utuh dari bentang alam Klayar sebelum memasuki area. Pemahaman taman bumi (geopark) yang memadukan konsep memuliakan warisan bumi dan menjamin keberlanjutan masyarakat lokal.