Dengan pendekatan perspektif kearifan lokal tak pelak ritual cuci tikar karpet ini dapat dikemas menjadi bagian wisata, sarana edukasi relasi yang semuanya bermuara pada harmoni dan keselarasan. Ajakan meningkatkan ketaqwaan diwujudnyatakan dalam guyubnya persaudaraan dan cinta pemeliharaan alam sekitar semisal meminimalkan polutan. Aha ternyata ya tradisi cuci tikar karpet jelang ramadhan adalah wujud  kearifan lokal pembaharuan komitmen relasi baik relasi dengan Sang Pencipta, sesama maupun dengan alam sumberdaya air. Selamat cuci tikar karpet dan bebersih hati. Salam hangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H