Mohon tunggu...
novy khayra
novy khayra Mohon Tunggu... Penulis - Aspire to inspire

Novy Khusnul Khotimah, S.I.Kom, M.A, SCL - Pegawai Negeri Sipil - Master Universitas Gadjah Mada - Penulis Buku -SDG Certified Leader

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

5 Inspirasi dari Rasa dan Karsa yang Dapat Menjadi Karya

31 Mei 2021   07:41 Diperbarui: 31 Mei 2021   07:47 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna"

   -Pramoedya Ananta Toer-

Sudah menjadi naluri manusia kebanyakan bahwa perjalanan hidup inginnya mulus dan lancar.  Namun seringkali kenyataan tak berjalan seiring dengan harapan atau keinginan. Kita sebagai manusia harus mengalami tantangan bahkan bagi sebagian orang harus rela menelan pil pahit kegagalan. Sebuah kata indah dalam dunia motivasi yaitu "Pantang Menyerah" tak sedikit orang yang terbiasa hidup dalam zona nyaman mengatakan "tak tahu malu".

Pahitnya kegagalan ditambah dengan cemoohan tak sedikit orang yang memilih jalan pintas instan yaitu bunuh diri. Orang lain yang hidup segan mati tak mau memilih menjadi pecandu alkohol, obat-obatan penenang, bahkan narkoba. Sebagian yang lebih baik menjadikan sebagai bahan curhatan baik pada psikiater maupun teman. Itupun jauh lebih baik daripada dipendam yang kemudian berakibat menjadi penyakit fisik. Tapi ada sebagian orang yang tak hanya mampu mengendalikan rasa gagalnya, melainkan juga mengolahnya menjadi karya yaitu seniman dan pujangga termasuk penulis juga.

Dari pengamatan saya sebagai pembaca dan penulis yang sekarang mulai aktif berkarya, setidaknya mengklasifikasikan  penyebab inspirasi para penulis dan pujangga. Inspirasi mereka antara lain berasal dari : 

Pengetahuan

Inspirasi dalam produktivitas menulis paling tinggi disumbang oleh ilmu pengetahuan, baik itu diajari dengan memiliki seorang guru, membaca, atau autodidak dengan berlatih sendiri. Sebagaimana yang saya tuliskan dalam artikel "Buku-buku Masa Kecil yang Membentuk Kepribadianku", pengetahuan yang kita dapat dari membaca otomatis akan meningkatkan literasi kita. Literasi yang meningkat akan membantu cara kita berpikir lebih sensitif, unik, kritis, dan kreatif dalam merespon lingkungan.

Pengalaman

Bahan bakar penting seorang penulis adalah pengalaman, pengalaman ini bisa langsung dengan apa yang dialaminya atau berbagi cerita dengan orang yang ditemuinya. Karena melalui pengalaman, inspirasi akan mudah mengalir dan cara bertutur penulis akan lebih alami. Salah satu contoh penulis favorit saya yang menulis berdasarkan pengalamannya dan membuka mata dunia adalah Nawal El Sadawi.

Nawal merupakan seorang dokter perempuan sekaligus penulis yang suka mengangkat pengalamannya ke dalam novel seperti novel berjudul Memoar Seorang Dokter Perempuan" yang lebih berkesan curahan hatinya ketika menjalani profesinya sebagai seorang dokter. Serta novel "Perempuan di Titik Nol" yang menceritakan wanita pelacur yang ditemuinya yang menjadikan kisah hidupnya dituangkan ke dalam buku. Nawal salah seorang penulis garis keras yang menentang ketidakadilan terhadap perempuan hingga membuat penguasa Mesir saat itu gerah.

Emosi 

Alasan selanjutnya yang membuat penulis membara mengetik di depan laptopnya adalah faktor emosi. Emosi suka atau duka, bagi saya pribadi secara tak sengaja menjadi susunan rima dalam baris kata, puisi, atau prosa. Meskipun awalnya tak bermaksud bersajak ria atau menjadi pujangga. Namun dengan singkronisasi antara hati dan otak, kemudian berubah menjadi puisi atau prosa.

Imajinasi

Berbeda dengan pengetahuan, pengalaman dan emosi yang sudah kita rasakan, imajinasi adalah harapan, keinginan, andai-andai baik itu terjadi pada diri kita sendiri atau tokoh yang sekedar karangan penulis belaka. Dengan kata lain, imajinasi adalah kejadian yang belum atau tidak akan pernah terjadi.

Tulisan yang berasal dari imajinasi misalnya adalah tulisan sastra cerpen, novel, komik, cerbung, skenario, dan tak terkecuali puisi dan prosa. Menulis berdasarkan imajinasi, nyatanya tak hanya menghibur pembacanya, melainkan stress relieve (pelampiasan stress)bagi penulisnnya. Selain juga dapat mendatangkan penghasilan bila laris dibaca dan bila difilmkan. Penulis yang karya inspirasinya berasal dari imajinasi adalah J.K. Rowling melalui Harry Potternya yang fenomenal di dunia.

Ketimpangan (idealisme vs realitas)

Menjadi penulis apapun genrenya, adalah sebuah tantangan untuk menaklukkan diri sendiri dan berusaha berdamai dengan kenyataan dunia luar. Entah bakat alami atau berasal dari bacaan buku orang-orang hebat, kebanyakan penulis terutama penulis kritis adalah mereka yang terinspirasi dari melihat realitas yang tak berjalan senada dengan pemahaman idealisme yang telah dimilikinya. Oleh sebab itu, usaha untuk mendamaikan keduanya adalah dengan menuliskannya yaitu dengan cara merekam realitas dengan perspektif idealisme yang sebisa mungkin dapat melakukan perubahan sosial tanpa menimbulkan kegaduhan yang berarti.

Penulis-penulis yang menjadikan inspirasi ketimpangan sebagai inspirasi dalam sejarah Indonesia antara lain adalah R.A. Kartini, Pramoedya Ananta Toer, Chairil Anwar, Soe Hok Gie, serta masih banyak lagi tokoh kemerdekaan hingga yang saat ini yang menuliskan ide-ide mereka ke dalam tulisan hingga kemudian menjadi perbuatan yang kolektif terhadap perubahan sosial yang lebih baik.

Jadi menurut saya, mental block yang katanya menjadi hamabatan bagi penulis/ seniman, kemungkinan bisa diatasi bila beracuan dengan yang telah saya paparkan diatas. Seperti bernafas yang menghirup dan menghembuskan udara, demikianpun ilmu. Menghirupnya adalah melalui pengetahuan, pengalaman, emosi, imajinasi, bahkan ketimpangan yang kita alami dan rasakan. Sedangkan mengehembuskannya adalah melalui menulis, melukis, memahat, menggambar, menari, atau apapun yang sebelumnya telah kita filter dengan hati dan pikiran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun