Praktik dengan orang asing (Native Speaker)
Salah satu yang membuat saya percaya diri dalam berbahasa inggris secara aktif adalah karena pengalaman berbicara dengan native speaker. Pengalaman pertama berbicara dengan native speaker adalah Marnie, seorang gadis Amerika yang mengikuti ayahnya seorang Profesor Arizona State University mengajar sebagai dosen di kampus saya ketika kuliah S1. Selama mengisi liburan musim panasnya di Semarang, dia membuat club bahasa Inggris yang diikuti oleh saya dan teman-teman yang tertarik meningkatkan skill berbahasa Inggris.
Selain belajar dari Marni sekitar 1-2 bulan, saya suka mempraktikkannya ketika bertamasya ke Jogja dan Bali. Serta dalam berbagai kesempatan yang ada seperti menunjukkan alamat bagi turis yang tersesat.
Â
Belajar dari konten internetÂ
Percaya atau tidak, sambungan internet membantu kita belajar apapun. Tidak hanya bahasa Inggris, bahasa lain apapun yang kita mau dapat kita kuasai selama kita menginginkannya. Sumber daya tersebut bisa dengan mengikuti channel yang khusus membahas tema bahasa Inggris pelatihan/ kursus bahasa Ingrris, bahkan membeli aplikasi soal latihan test toefl.Â
 Sosok anak muda suskses dengan mampu menggunakan internet untuk pengembangan kemampuan bahasa Inggrisnya adalah Fiki Naki. Youtuber  Indonesia yang terkenal berkat channelnya mengobrol dengan para native speaker melalui ome tv dengan berbagai bahasa. Meskipun tergoling masih muda, Naki mampu merebut perhatian warga Indonesia dengan kecerdasan bahasa asingnya yang tidak hanya bahasa Inggris.
Naki bisa menjadi sosok panutan dalam belajar bahasa Inggris dan pengoptimalan sumber daya internet. Baik untuk belajar bahkan juga untuk mencari uang dengan cara halal. Disis lain, kelihaiannya membuat percakapan yang asyik, setidaknya bisa mewakili wajah Indonesia di mata internasional bahwa orang Indonesia mampu berbahasa asing secara cakap.
Nah, gimana cara-cara yang saya paparkan? Apakah sudah menginspirasi kamu semua untuk mau belajar bahasa Inggris? Berapapun umurmu tidak jadi hambatan untuk belajar hal baru, kan?  Baik itu bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. Jika kurang alasan untuk belajar bahasa asing kita bisa cari role model seperti pendahulu dan pendiri bangsa kita seperti Bung Karno dan Bung Hatta yang mampu lancar berbahasa Inggris dan Belanda. Bahkan para ulama  juga tak hanya puas dengan terjemahan Al Quran yang dibaca, namun fasih berbahasa Arab juga. Selama masih  sehat dan masih ada kesempatan, kenapa tidak belajar menguasai bahasa asing daripada membuang waktu percuma seperti njulidin artis atau tetangga? Siapa tahu bisa meningkatkan hasil tes toeflmu yang kemudian mengangkat derajat dunia akhiratmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H