Bulan ramadhan selalu membawa kerinduan bagi kita sebagai umat Islam. Kerinduan utama tentu karena faktor spiritual yaitu diampuninya dosa, dikabulkannya doa, dilipatgandakannya pahala, dan pastinya momen mendekatkan diri pada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Selain faktor-faktor yang tak kasat mata, ada faktor-faktor lain yang mengubah suasana sehingga menjadikan ramadhan memiliki nuansa yang berbeda. Faktor-faktor tersebut yang menurut saya spesial dan akan selalu dirindukan diluar bulan ramadhan. Apa sajakah itu?
- Takjil
Takjil adalah istilah yang kita sebut terhadap cemilan saat tepat bedug/azan magirb berkumandang. Bila berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia takjil memiliki dua arti yang pertama, mempercepat (berbuka puasa) sedangkan makan yang kedua makanan untuk berbuka puasa.
Takjil ini yang hanya ada dibulan ramadhan, termasuk ragam makanannya seperti korma, kolak, timun suri, es pisang hijau, dan jenis makanan tradisional lain yang khas di daerahnya masing-masing. - Ngabuburit
Ngabuburit yang kita kenal selama ini sebagai aktivitas mengisi waktu sambil menunggu saat berbuka puasa ini, berasal dari bahasa Sunda yang artinya menunggu petang/sore/senja. Burit merupakan bahasa sunda yang artinya sore/ menjelang magrib.Istilah ngabuburit ini sering kita gunakan khususnya hanya pada saat bulan ramadhan, walaupun bisa kita lakukan diluar bulan itu. Namun yang membuat ngabuburit ini seru adalah momen berbuka adalah hal yang menarik untuk ditunggu dalam sehari itu. Maka akan menarik jika tidak ditunggu sendiri dan sembari menunggu diisi dengan hal yang berfaedah dan seru. Â
- Sahur dan Buka Bersama
Berbeda dengan Takjil dan Ngabuburit yang populer dari budaya, sahur dan berbuka adalah bagian dari syariat puasa ramadhan itu sendiri . Hukum makan sahur adalah sunnah, berdasarkan hadits dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
                                                                                                                                               Â
       "Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat berkah." (Muttafaqun  'alaih)
      Sedangkan tentang berbuka telah Allah subhanahu wa ta'ala jelaskan mengenai waktu   dibolehkannya seseorang yang berpuasa untuk berbuka        yaitu dengan tenggelam (terbenam)nya matahari, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'ala:
                                                           Â
            "Kemudian sempurnakanlah puasa itu hingga (datang) malam." (al-Baqarah: 187)
      Kedua hal ini adalah spesial yang tidak ada di bulan lain, bahakn ketika puasa sunahpun belum tentu bisa bersahur dan berbuka bersama karena        tidak semua orang berpuasa  sunah.
    4. Salat Tarawih dan TadarusÂ
       Nyatanya bulan Ramadhan menjadi momen mendekat pada Allah tidak hanya secara puasa yang kita lakukan. Melainkan juga saat ramadhan           kita juga selalu terpaut dengan rumahnya yaitu masjid. Masjid umumnya sering dikunjungi seminggu sekali saar solat jumat, dengan adanya           momen soalt sunah Tarawih kita jadi pergi ke Masjid setiap hari.
      Terutama bila dilanjutkan dengan tadarus bersama setelah tarawih berakhir. Menjadi momen yang selalu terkenang bisa melantunkan Al-             Quran  yang didengar oleh warga sekampung karena disiarkan melalui speaker masjid. Salah satu kegemaran saya adalah tilawah di mushola          dekat rumah.
   5. Nuansa Puasa di Tanah Suci Â
      Saya pikir semua orang Muslim Indonesia yang pernah pergi ke Tanah suci Mekkah dan Madinah akan selalu merindukan untuk dapat pergi            kesana kembali. Karena ditempat suci ini rata-rata manusia sebagai hamba merasakan kenikmatan spiritual yang tertinggi yang tidak dirasakan       ditempat lainnya.
      Selain pada musim Haji, Mekkah-Madinah sendiri juga ramai dikunjungi jemaah pada bulan ramadhan. Hal ini tentu saja karena kemuliaan            waktu ramadhan yang akan semakin mulia bila dirayakan ditempat yang mulia seperti tanah suci. Meskipun terakhir saya  ke tanah suci pada           bulan  Sya'ban, saya tetap rindu kembali kesana suatu saat di bulan Ramadhan agar menambah kesyahduan spiritual untuk mendekatkan diri          pada Allah.
Wallahu a'lam Bisshowab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H