Mohon tunggu...
Susan
Susan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar berekspresi lewat opini

Selamat datang dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dari K-Wave Kita Belajar

12 Februari 2022   19:00 Diperbarui: 24 Juli 2022   07:22 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Daniel Bernard on Unsplash   

Sayangnya, anak muda kita masih gemar dengan produk hiburan luar negeri. Saya juga tak menampik bahwa saya gemar mendengar musik maupun film berbahasa asing. 

Alasannya ya satu, lebih menarik. Terlebih, akses untuk menonton dan mendengar juga mudah. Tinggal klik, swipe, klik lagi...

Ditambah, Industri hiburan kreatif kita masih didominasi dengan hal-hal berbau skandal dan sensasi.

Misal : Cekcok artis A dengan B

Ataukah mungkin cancel culture harus lebih digiatkan lagi di Indonesia. Saya rasa tidak bisa, apalagi karakter orang Indonesia itu pemaaf. Belum lagi narasi mematikan rejeki orang. 

Akhir kata, dari K-wave kita belajar bahwa untuk mencapai suatu tujuan dibutuhkan dukungan berbagai pihak. Media hiburan Korea Selatan yang mendukung dengan berbagai acara, pemerintah dengan menjadikan dunia hiburan sebagai promosi pariwisata, dan masyarakatnya yang mencintai produk dalam negeri. Sampai terkadang orang baru non-Korea di dunia hiburan sana sulit untuk diterima di industri. 

*Catatan

SDGF : Street Dance Girl Fighter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun