Mohon tunggu...
Novri Ramadhan
Novri Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Indonesia

Sedang mengembangkan bakat menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Orientalisme dan Stereotip terhadap Front Pembela Islam (FPI)

19 Oktober 2021   22:53 Diperbarui: 20 Oktober 2021   00:31 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Terlepas dari kegiatan dan alasan pembubarannya, FPI sering mendapatkan stereotip buruk dari masyarakat Indonesia. Seruan jihad kepada anggotanya sering dianggap sebagai upaya radikal yang akan membahayakan kedaulatan Indonesia. 

Selain itu, kegaiatan politik yang berorientasi pada Timur Tengah juga kadang diindikasikan sebagai bentuk afiliasi kepada organisasi teroris seperti ISIS. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa media Barat terus-menerus membentuk identitas yang salah terhadap Islam. Jika hal ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin stereotip tersebut dapat selamanya melekat dalam masyarakat global.

Referensi:

Alghamdi, Emad. (2015). The Representation of Islam in Western Media: The Coverage of Norway Terrorist Attacks. International Journal of Applied Linguistics & English Literature. 4. 198-204. 10.7575/aiac.ijalel.v.4n.3p.198.

Diary, Palestine. (2021, Oktober 28). Edward Said On Orientalism [Video]. Youtube, https://www.youtube.com/watch?v=fVC8EYd_Z_g

Errady, Abdelatif. (2020). Orientalism In Western Media. 10.5281/zenodo.3625125.

Said, E. W. (1978). Orientalism. New York: Pantheon Books.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun