Mohon tunggu...
Novrita Financial Planner
Novrita Financial Planner Mohon Tunggu... Lainnya - Finance Director at PT Kelsey Indonesia

Perempuan biasa yang profesi utama nya adalah sebagai ibu rumahtangga dengan seorang putri yang sudah beranjak dewasa. Sekaligus juga sebagai INDEPENDENT FINANCIAL PLANNER....\r\nSuka menulis dan berharap apa yang sudah di-share bisa bermanfaat bagi orang lain.\r\n \r\n\r\nNovrita Savitri, SSi, MM, CFP...... find me at my FB : Novri Cfp or follow my twitter @Novri_ta\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Investasi pada Emas

16 Maret 2016   17:38 Diperbarui: 19 Agustus 2016   14:18 2050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS.com/Wardah Fajri

Beberapa orang lebih memilih berinvestasi pada emas. Menurut mereka, dibanding investasi lain, emas lebih aman dan mudah di-uangkan dimana nilainya stabil. Betul juga sih pendapat itu. Karena memang harga emas cenderung naik meski saat ini fluktuasinya cenderung datar. Tapi tetap saja harga emas jika dillihat dari tahun ke tahun menunjukkan tren naik. 

Emas sudah dikenal sejak dulu sebagai salah satu asset atau harta. Bahkan koin emas dianggap sebagai uang yang mempunyai nilai tinggi. Seringkali emas dipakai sebagai alat investasi. Mungkin ada yang pernah ingat bahwa dulu jika ingin menabung untuk naik haji, biasanya ‘menabung’ emas. Jika sudah terkumpul emas 100 gr maka sudah bisa untuk membiayai perjalanan ibadah haji ke Tanah Suci. Atau kadang jika ingin membeli tanah/sawah, tapi belum cukup uang, maka ‘menabung’ dengan membeli emas sampai nilainya setara dengan harga property yang diinginkan.

Lalu bagaimana jika pada masa sekarang kita ingin berinvestasi dengan emas?

Pada prinsipnya sama saja. Karena nilai emas yang stabil dan bisa mengimbangi inflasi namun kadang kurang memberikan return lebih tinggi daripada Tanah, maka emas bisa dianggap sebagai alat untuk lindung nilai.

Untuk gambaran yang lebih jelas, berikut beberapa ilustrasi  :

Contoh 1

Tujuan Investasi  adalah Dana Pendidikan Anak masuk Perguruan Tinggi, dengan estimasi dana yang diperlukan saat ini di kisaran Rp.70jt dan dibutuhkan pada  4 tahun ke depan. Dari nilai tersebut dicari setaranya dengan emas berapa gram. Asumsi  Emas di sini adalah Logam Mulia dari Antam, dimana harga pada Maret 2016 ambillah Rp.525rb per gram, maka untuk Dana yang diperlukan setara dengan 135gram.

Jika dana harus tersedia pada 4 tahun ke depan, maka setidaknya setiap tahun harus bisa investasi  35 gram.

Mungkin akan terasa berat ketika harus membeli langsung 35 gram. Nah, hal ini disiasati dengan misalnya membeli

  • (10 gram x 3 buah) + (5 gram x 1 buah)   atau
  • 25 gram dan 10 gram  atau
  • 5 gram x 7 buah

Atau boleh juga ketika sudah tersedia dana cukup sehingga bisa membeli langsung 135 gram Logam Mulia. Dan tinggal disimpan saja sampai pada saat diperlukan.

Sesuaikan dengan kemampuan. Tapi yang pasti harus disiplin untuk memenuhi komitmen demi tercapainya tujuan investasi tersebut.  

Contoh 2

Tujuan Investasi adalah menyiapkan dana untuk DP (down Payment) pembelian rumah tinggal. Misal saat ini rumah yang ingin dimiliki memerlukan DP sebesar Rp.60jt , tapi saat ini belum ada dana untuk itu sehingga perlu melakukan investasi agar bisa menutup DP. Sayangnya harga properti selalu naik melebihi laju inflasi, sehingga bisa jadi uang muka yang sekarang Rp.60jt pada saat dana terkumpul sudah naik menjadi Rp.85jt.

Di sini kita lihat bahwa Rp.60jt setara dengan Logam Mulia 114,3 gram atau dibulatkan menjadi 115 gram. Ditargetkan jatuh tempo investasi pada 24 bulan ke depan.  Tentunya penentuan target setelah mengukur kemampuan finansial.  Jika menabung biasa Rp.2,5jt selama 24 bulan memang akan diperoleh Rp.60jt pada akhir bulan ke 24, tapi dana tersebut mungkin sudah tidak bisa memenuhi uang muka rumah dengan type yang sebelumnya diinginkan, 

sehingga masih harus menambah dana yang besarnya cukup signifikan. Tetapi jika Logam Mulia sudah terkumpul 135 gram dan dijual, mungkin uang dari penjualan tersebut mendekati kebutuhan dana untuk menutup uang muka rumah, sehingga kalau toh harus menambah dana hanya sedikit saja.

Asumsi emas di atas adalah Logam Mulia karena lebih jelas standar harganya. Tapi boleh saja jika ada yang lebih suka dalam bentuk emas perhiasan, yang penting dikonversikan dulu berapa nominal target yang dipasang terhadap harga emas sekarang. Setelah diperoleh berapa gram target emas yang harus terkumpul, maka segera disusun tahap investasinya dan segera mulai berinvestasi.

  1. Tetapkan nominal target investasi
  2. Konversikan nilai tersebut setara dengan berapa gram emas pada saat ini
  3. Tetapkan kapan jatuh tempo investasi tersebut sehingga diketahui berapa lama periode pencapaiannya

Hal lain yang harus diperhatikan pada investasi ini adalah faktor penyimpanannya, karena resiko hilang bisa saja terjadi. Perlu disiapkan tempat penyimpanan yang dirasa cukup aman.

Tapi tak perlu takut karena setiap apapun juga ada faktor resiko yang harus dipertimbangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun