Mohon tunggu...
Novrita Financial Planner
Novrita Financial Planner Mohon Tunggu... Lainnya - Finance Director at PT Kelsey Indonesia

Perempuan biasa yang profesi utama nya adalah sebagai ibu rumahtangga dengan seorang putri yang sudah beranjak dewasa. Sekaligus juga sebagai INDEPENDENT FINANCIAL PLANNER....\r\nSuka menulis dan berharap apa yang sudah di-share bisa bermanfaat bagi orang lain.\r\n \r\n\r\nNovrita Savitri, SSi, MM, CFP...... find me at my FB : Novri Cfp or follow my twitter @Novri_ta\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hati-hati Pembajak Akun Facebook Berhasil Menipu Lagi...!!!!

13 April 2012   08:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:40 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.       Jika teman kita memuat sesuatu berbeda di wall facebook-nya dan tidak pernah dilakukan sebelumnya, waspada lah karena kemungkinan besar akun Facebook-nya dibajak.

2.       Jangan pernah memberikan tiga digit angka dibelakang kartu kredit (ccv) dan juga keterangan lainnya dari kartu kredit kita kepada siapa pun. Jika itu itu memang dibutuhkan untuk bertransaksi pastikan bahwa kita bertransaksi dengan pihak yang benar, terpercaya dan bisa menjaga kerahasiaan data kartu kredit kita itu.

3.       Jangan pernah tergiur jika melihat harga murah karena hukum dagang pasti berlaku dimana pun. Ada harga, ada barang! Kalau harganya sesuai barang, barangnya pasti ada tapi kalau harganya terlalu murah pasti barangnya jelek atau bahkan tiada ada sama sekali.

4.       Jangan pernah mengambil keputusan dalam suasana hati tidak tenang karena sedang berbunga-bunga, terlalu senang, bingung, dipenuhi harapan, terburu-buru, khawatir dll

5.       Pertemanan bukan pertemanan jika kita belum memiliki nomer handphone teman kita. Bila merasa berteman baik, menanyakan nomer handphone yang bisa dihubungi adalah hal yang lumrah yang bisa sangat membantu jika kita ingin menge-check sesuatu jika diperlukan.

6.       Biasakan berbelanja dengan sistem COD (Cash on Delivered) yaitu membayar setelah barang diterima apabila keadaan tidak memungkinkan untuk melihat wujud asli barang yang ingin kita beli.

7.       Jangan serakah karena setiap orang ada takarannya masing-masing. Kalau kebanyakan atau melebihi pasti diambil paksa karena memang bukan takarannya.

8.       Terakhir yang paling penting adalah dengarkan apa kata suami atau istri karena  mereka sangat mengenali kita sehingga mereka bisa obyektif ketika kita sedang tidak waspada menghadapi sesuatu.

Omong-omong, jangan percaya kalau aku seperti tidak merasa kehilangan atau rugi, aku memilih sikap tidak kemrusung setelah mengalami penipuan semata-mata karena tidak melihat kemrusung atau sikap negatif lainnya akan mengembalikan uangku yang hilang. Aku berharap peristiwa pahit yang bisa dianggap sebagian orang menunjukan keluguan (baca : begok) karena mudah ditipu ini tidak terjadi kepada yang lain. Jangan lagi ada ‘korban’ seperti aku.

Mudah-mudahan cerita kerabat saya tersebut bisa bermanfaat , dan kita bisa lebih waspada menghadapi modus penipuan yang makin kreatif sehingga bisa terhindar dari kejahatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun