Mohon tunggu...
Noviyanti Putri Lestari
Noviyanti Putri Lestari Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023

Saya merupakan mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 tahun 2023 bidang studi Pendidikan Matematika di Universitas Jember.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Topik 6 Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

8 April 2024   12:51 Diperbarui: 8 April 2024   12:59 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama: Noviyanti Putri Lestari

NIM: 260211105064

SEL.11.2-T6-8 Aksi Nyata

  1. Mulai Dari Diri 

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Jawaban : 

Sebelum memulai proses pembelajaran tentang topik tersebut, yang saya pikirkan yaitu seberapa penting seorang guru dalam mengakui dan menghormati keanekaragaman sosial, budaya, ekonomi, dan politik di antara siswa-siswa saya dan bagaimana cara untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal ke dalam pembelajaran agar siswa dapat merasakan relevansi dan nilai dari apa yang mereka pelajari dengan kehidupan sehari-hari mereka.

  1. Eksplorasi Konsep

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Jawaban :

Dari konsep yang saya pelajari dalam topik ini, beberapa hal yang saya pelajari adalah bahwa keanekaragaman sosial, budaya, ekonomi, dan politik bukanlah hambatan, tetapi sumber kekuatan dalam pendidikan. Mengakui dan menghormati keanekaragaman ini dapat menghasilkan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan bermakna bagi semua siswa.

Pendidikan tidak hanya tentang pengetahuan akademis, tetapi juga tentang pengembangan keterampilan sosial, emosional, dan kritis. Memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang isu-isu sosial dan politik dapat membantu siswa menjadi individu yang lebih berempati dan bertanggung jawab dalam masyarakat.

Semua ini memberi saya wawasan yang lebih luas tentang bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, berkeadilan, dan bermakna bagi semua siswa, serta bagaimana pendidikan dapat menjadi alat untuk membangun masyarakat yang lebih baik secara keseluruhan.

  1. Ruang Kolaborasi 

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Jawaban : 

Dalam ruang kolaborasi dengan rekan-rekan saya, kami belajar banyak hal yang saling melengkapi dan memperdalam pemahaman kami tentang isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Kami berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam mengatasi tantangan yang ada dalam lingkungan pendidikan, terutama terkait dengan isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Ini membantu kami belajar dari satu sama lain dan memperluas repertoar strategi kami. Melalui diskusi dan refleksi bersama, kami mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas isu-isu tersebut dan bagaimana faktor-faktor ini saling terkait dalam mempengaruhi pengalaman belajar siswa.

Dengan bekerja sama dalam ruang kolaborasi, kami dapat memperkuat praktik-praktik pendidikan yang inklusif, berkeadilan, dan relevan dengan konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik di Indonesia.

  1. Demonstrasi Kontekstual 

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Jawaban : 

Dari proses demonstrasi kontekstual yang saya jalani bersama kelompok, saya belajar beberapa hal penting yang mencakup materi, rekan, dan diri sendiri:

  • Materi

Saya memahami pentingnya mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang relevan. Hal ini membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna dan siswa lebih tertarik dan terhubung dengan materi yang dipelajari.

  • Rekan

Saya menghargai kolaborasi dengan rekan-rekan dalam mengembangkan dan menyampaikan pembelajaran yang kontekstual. Kami saling membagi pengalaman, ide, dan strategi untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran.

  • Diri Sendiri

Saya menyadari pentingnya refleksi diri dan evaluasi terhadap praktik pengajaran saya. Proses ini membantu saya menemukan kekuatan dan area perbaikan dalam menyampaikan materi secara kontekstual dan efektif kepada siswa.

Selain itu, proses demonstrasi kontekstual juga memberi saya wawasan tentang bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal, memperhatikan kebutuhan dan keberagaman siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini memberi dampak positif dalam meningkatkan pengalaman pembelajaran siswa dan memberdayakan mereka untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar mereka.

  1. Elaborasi Pemahaman 

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? 

Jawaban :

Dari pembahasan sebelumnya, saya memahami bahwa topik ini sangat kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling terkait dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Beberapa pemahaman yang sudah saya peroleh adalah:

  • Keterkaitan Berbagai Aspek: Saya memahami bahwa isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik memiliki dampak yang signifikan dalam penyelenggaraan pendidikan. Keterkaitan antara aspek-aspek ini memerlukan pendekatan holistik dan berkelanjutan dalam pengembangan sistem pendidikan yang inklusif dan berkeadilan.

  • Pentingnya Keadilan Pendidikan: Saya menyadari pentingnya memastikan akses yang adil dan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik, terlepas dari latar belakang sosial, budaya, atau ekonomi mereka. Hal ini menekankan perlunya kebijakan pendidikan yang mengutamakan keadilan sosial.

  • Partisipasi Aktif: Saya mengerti bahwa partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan seperti sekolah, keluarga, masyarakat, dan pemerintah sangat penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung dan memberdayakan siswa.

  • Integrasi Nilai-Nilai Budaya: Saya menyadari bahwa mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal ke dalam kurikulum dan pembelajaran bukan hanya penting untuk meningkatkan relevansi materi, tetapi juga untuk memperkuat identitas siswa dan membangun kebanggaan akan budaya mereka sendiri.

  • Pengembangan Keterampilan Sosial dan Kritis: Saya memahami bahwa pendidikan tidak hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang pengembangan keterampilan sosial, emosional, dan kritis yang diperlukan siswa untuk berhasil dalam masyarakat yang kompleks dan beragam.

Semua pemahaman ini memberi saya gambaran yang lebih komprehensif tentang tantangan dan peluang dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan memperhatikan berbagai aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang ada.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ? 

Jawaban :

Hal baru yang saya pahami atau berubah dari pemahaman saya sebelum pembelajaran dimulai adalah:

  • Saya memahami lebih dalam betapa kompleksnya isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam konteks pendidikan di Indonesia. Ini mencakup berbagai tantangan dan peluang yang perlu dipertimbangkan dalam penyelenggaraan pendidikan yang efektif dan inklusif.

  • Saya lebih menghargai relevansi nilai-nilai budaya lokal dalam pembelajaran, bukan hanya sebagai tambahan, tetapi sebagai inti yang memperkuat identitas siswa dan memperkaya pengalaman belajar mereka.

  • Saya juga memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana faktor-faktor sosial dan politik dapat mempengaruhi pengalaman pendidikan siswa serta peran aktif yang harus dimainkan dalam membangun lingkungan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan.

Pemahaman yang berkembang ini memberi saya landasan yang lebih kuat untuk merancang dan mengimplementasikan strategi pembelajaran yang lebih berdampak dan relevan bagi peserta didik di Indonesia.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut? 

Jawaban :

Saya ingin mempelajari lebih lanjut tentang:

  1. Langkah-langkah konkret yang telah diambil oleh pemerintah atau lembaga pendidikan di Indonesia untuk mengatasi isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam penyelenggaraan pendidikan.

  2. Best practices atau praktik terbaik dalam mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal ke dalam kurikulum dan pembelajaran.

  3. Pengalaman konkrit dari guru-guru atau praktisi pendidikan di Indonesia dalam menghadapi dan mengatasi tantangan terkait isu-isu tersebut.

  4. Studi kasus atau penelitian terkini yang menggambarkan dampak dari implementasi strategi inklusif dan berkeadilan dalam pendidikan di Indonesia.

  5. Kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung dan berdaya bagi siswa dari berbagai latar belakang.

Informasi tambahan ini akan membantu saya memperdalam pemahaman saya dan mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

  1. Koneksi Antar Materi 

Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Jawaban :

Dari koneksi antar materi di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain seperti Filosofi Pendidikan Indonesia, Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya, Prinsip Pengajaran dan Asesmen I, serta Praktik Pengalaman Lapangan dan Literasi dalam Lintas Mata Pelajaran, saya belajar beberapa hal yang sangat berharga:

  • Mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia membahas berbagai landasan teoritis yang menjadi dasar pemikiran tentang pendidikan di Indonesia. Salah satu landasan teoritis tersebut adalah pemahaman tentang konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang mempengaruhi penyelenggaraan pendidikan. Kaitannya dengan topik tersebut adalah pentingnya memahami landasan teoritis ini untuk mengidentifikasi isu-isu yang relevan dalam penyelenggaraan pendidikan. Selain itu mata kuliah ini juga dapat membantu mahasiswa memahami konteks sosial, budaya, politik, dan ekonomi di Indonesia yang mempengaruhi implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan. Ini penting untuk mengatasi tantangan dan mengoptimalkan potensi profil pelajar Pancasila di era pendidikan yang terus berkembang.

  • Mata kuliah Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya mempelajari beragam karakteristik, kebutuhan, dan latar belakang siswa. Isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik dapat sangat memengaruhi keanekaragaman ini, sehingga penting untuk memahami bagaimana faktor-faktor tersebut memengaruhi pembelajaran dan perkembangan siswa. Koneksi dengan isu-isu budaya dan nilai-nilai lokal juga menjadi penting dalam mata kuliah ini. Guru perlu memahami bagaimana nilai-nilai budaya dan konteks sosial siswa dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan bermakna bagi siswa. Mata kuliah ini juga membahas tentang bagaimana faktor ekonomi dan sosial seperti status sosial ekonomi, akses terhadap sumber daya, dan lingkungan belajar dapat memengaruhi proses pembelajaran. Keterkaitan ini memperluas pemahaman tentang berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi siswa dalam konteks pendidikan. Koneksi dengan isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik juga membantu dalam pengembangan keterampilan analisis siswa. Mata kuliah ini dapat membantu siswa untuk memahami dampak dari isu-isu tersebut dalam pembelajaran dan perkembangan pribadi mereka.

  • Mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen juga memperhatikan bagaimana nilai-nilai budaya dan pengalaman siswa dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Hal ini terkait dengan integrasi nilai-nilai budaya lokal ke dalam pengalaman belajar siswa. Isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik juga dapat menjadi bagian dari asesmen yang berkelanjutan. Guru perlu mempertimbangkan bagaimana asesmen dapat mencakup pemahaman siswa tentang isu-isu tersebut serta kemampuan mereka dalam menerapkan pengetahuan dalam konteks nyata. Mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen membahas tentang pemilihan strategi pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Dalam konteks isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik, guru perlu menggunakan strategi yang sensitif terhadap keberagaman siswa dan konteks mereka.

  • Praktik Pengalaman Lapangan: Saya mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan konsep-konsep teoritis yang dipelajari ke dalam situasi praktik lapangan. Hal ini membantu memperkuat pemahaman saya tentang keterkaitan antara teori dan praktik dalam pendidikan.

  • Literasi dalam Lintas Mata Pelajaran: Saya belajar pentingnya literasi lintas mata pelajaran dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif siswa. Integrasi literasi ini mendukung pengembangan pemahaman yang holistik dan menyeluruh tentang berbagai topik pembelajaran.

  1. Aksi Nyata 

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru? 

Jawaban :

Pembelajaran ini memberikan beberapa manfaat yang signifikan untuk kesiapan saya sebagai seorang guru:

  • Pemahaman yang Mendalam tentang Peserta Didik: Saya mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang karakteristik, kebutuhan, dan latar belakang peserta didik dari berbagai aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Hal ini memungkinkan saya untuk mengembangkan pendekatan pengajaran yang lebih sensitif dan responsif terhadap keberagaman siswa di kelas.

  • Keterampilan Analisis yang Lebih Baik: Saya memperoleh keterampilan analisis yang lebih baik dalam memahami dampak isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik terhadap pembelajaran siswa. Ini membantu saya dalam merancang strategi pengajaran yang relevan dan memberikan dukungan yang tepat bagi perkembangan siswa.

  • Integrasi Nilai-Nilai Budaya: Saya belajar cara mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal ke dalam kurikulum dan pembelajaran. Hal ini memperkaya pengalaman belajar siswa dan memperkuat identitas mereka sebagai individu yang berharga.

  • Kesiapan Mengatasi Tantangan: Dengan pemahaman yang lebih komprehensif tentang isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pendidikan, saya lebih siap untuk mengatasi berbagai tantangan yang mungkin timbul di lingkungan belajar, baik itu terkait dengan pengajaran maupun pembelajaran siswa.

Secara keseluruhan, pembelajaran ini memberikan fondasi yang kuat bagi kesiapan saya sebagai guru untuk menghadapi dinamika kompleks dalam penyelenggaraan pendidikan, membangun hubungan yang kuat dengan siswa dan komunitas, serta merancang pengalaman belajar yang bermakna dan berdampak bagi perkembangan siswa.

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya? 

Jawaban :

Saya menilai kesiapan saya saat ini sekitar 8 dalam skala 1-10. Alasannya adalah karena saya memiliki bekal pemahaman yang cukup tentang isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pendidikan, serta cara mengintegrasikan hal tersebut ke dalam pengajaran dan pembelajaran. Saya juga telah memiliki pengalaman praktis dalam menerapkan konsep-konsep teoritis ke dalam praktik pengajaran di lapangan, yang membantu memperkuat kesiapan saya sebagai seorang guru. Meskipun demikian, saya selalu berusaha untuk terus belajar dan berkembang, terutama dalam hal menghadapi perubahan dinamis dalam dunia pendidikan dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan perkembangan siswa.

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Jawaban :

Untuk bisa menerapkan kesiapan saya dengan optimal, ada beberapa hal yang perlu saya persiapkan lebih lanjut:

  • Saya perlu terus meningkatkan pemahaman saya tentang isu-isu terkini dalam pendidikan, baik itu melalui literatur, penelitian, atau pelatihan-pelatihan terkait.

  • Saya perlu terus mengembangkan keterampilan analisis, pemecahan masalah, dan komunikasi yang diperlukan untuk mengelola situasi-situasi yang kompleks di lingkungan pendidikan.

  • Saya perlu membangun jaringan kolaborasi yang lebih luas dengan rekan-rekan guru, pemimpin sekolah, orang tua siswa, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperluas pengaruh positif saya dalam lingkungan pendidikan.

  • Saya perlu melakukan refleksi dan evaluasi berkelanjutan terhadap praktik pengajaran saya, mengidentifikasi area-area perbaikan, dan terus mengembangkan strategi yang lebih efektif dan inklusif.

Dengan mempersiapkan hal-hal ini lebih lanjut, saya yakin saya dapat menerapkan kesiapan saya dengan lebih optimal dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa-siswa di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun