Guru memantau keterlibatan siswa dalam pengumpulan data, Â mencari dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk didiskusikan secara berkelompok dalam memecahkan masalah.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Setiap kelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan solusi pemecahan masalah dan hasilnya dipresentasikan.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Setiap kelompok melakukan presentasi dan kelompok lain memberikan apresiasi, menyampaikan tanggapan, dan memberikan masukan atau pertanyaan jika ada yang belum dipahami. Dilanjutkan membuat kesimpulan dari masukan masukan yang diperoleh dari kelompok lain.
Berdasarkan syntax PBL yang sudah disebutkan di atas, berikut kelebihan model Project Based Learning (PBL) antara lain:
- Pembelajaran berpusat pada siswa,
- Mengembangkan pengendalian diri siswa,
- Memungkinkan siswa mempelajari peristiwa secara multidimensi dan mendalam,
- Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah,
- Mendorong siswa mempelajari materi dan konsep baru ketika memecahkan masalah,
- Mengembangkan kemampuan social dan ketrampilan berkomunikasi yang memungkinkan mereka belajar dan bekerja dalam tim,
- Mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
- Mengintegrasikan teori dan praktik yang memungkinkan siswa menggabungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru,
- Memotivasi siswa dalam belajar,
- Siswa memperoleh ketrampilan mengelola waktu,
- Pembelajaran membantu siswa untuk belajar sepanjang hayat.
Dengan demikian, diharapkan penggunaan model pembelajaran yang inovatif, terutama Project Based Learning (PBL) ini dapat meningkatkan kemampuan sosialisasi dan interaksi siswa dengan teman maupun guru, keaktifan dalam belajar, serta lebih memotivasi siswa untuk belajar. Sehingga tingkat keberhasilan proses pembelajaran bisa meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H