Di Aula Balai Desa Ngawonggo, para mahasiswa KKN UNNES kembali berinteraksi dengan warga desa untuk menunjukkan langkah-langkah dalam mengolah singkong menjadi nugget yang menggugah selera. Dengan bimbingan dari tim mahasiswa, masyarakat diberikan panduan tentang pemilihan singkong yang baik, teknik pengolahan, serta penggunaan bahan tambahan yang sehat dan alami.
Mahasiswa KKN UNNES memaparkan langkah-langkah secara detail, mulai dari pembersihan dan pengupasan singkong hingga pengolahan menjadi adonan yang siap dimasak. Bahan tambahan yang digunakan adalah bahan-bahan alami, seperti sayuran dan rempah-rempah, untuk memberikan rasa yang nikmat dan bergizi.
Demo masak olahan singkong ini menjadi contoh nyata bagaimana bahan pangan lokal seperti singkong dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi dan bervariasi. Diharapkan, inisiatif ini dapat mendorong masyarakat Dusun Maron untuk lebih kreatif dalam mengembangkan produk olahan lokal, sekaligus meningkatkan kemandirian ekonomi dan keanekaragaman pangan dalam komunitas.
Tokoh masyarakat Dusun Maron, Ibu Kowim, mengapresiasi inisiatif dari mahasiswa KKN UNNES. "Kami sangat berterima kasih atas kehadiran mahasiswa dan pengetahuan yang telah mereka bagikan kepada kami. Kami berkomitmen untuk menerapkan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari dan berupaya mengembangkan potensi singkong kami dengan lebih baik," ungkap Ibu Kowim.
Diharapkan, kegiatan sosialisasi ini akan menjadi titik awal untuk mendorong pengembangan pangan lokal berbasis singkong di Dusun Maron. Mahasiswa KKN UNNES berharap bahwa pemberdayaan kemandirian masyarakat ini dapat menciptakan dampak positif dalam meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat, mengurangi ketergantungan terhadap impor pangan, serta menjaga keberlanjutan lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI