Mohon tunggu...
Novitania
Novitania Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer and Blogger

Content creator, and Blogger. Coffee and makeup enthusiast. an amateur photografer.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Migas Kini dan Nanti: Apakah Tetap Penting di Tengah Transisi Energi?

18 Juli 2023   10:02 Diperbarui: 18 Juli 2023   10:08 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Kita sebagai masyarakat harus sadar bahwa transisi energi bukanlah sebatas meninggalkan energi fosil ke nonfosil, karena menurut data yang ada hingga 2050, porsi migas masih berkisar 30-40 persen. Ini menunjukkan bahwa migas sendiri merupakan bagian dari transisi energi. 

 

Yup, energi fosil, migas dan juga energi terbarukan akan berjalan bersama dalam transisi energi. Artinya, tak sekadar menggantikan, tetapi juga melengkapi. Dalam masa ini, energy security (keamanan energi) tetap nomor satu karena tidak mungkin meninggalkan energi fosil, tetapi kebutuhan tak terpenuhi. Makanya nih, peningkatan produksi migas amat diperlukan.

 

Nanang Untung, Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Integrasi, Koordinasi dan Interface Migas, mengungkapkan kebutuhan yang cukup fundamental terhadap upaya pemanfaatan potensi migas dalam negeri adalah keberadaan investor yang memiliki sumber daya pendanaan maupun teknologi untuk mencari potensi migas.

 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

"Kita masih sangat butuh investor. Energy transition kita maksimalkan, nggak mungkin kita hidup tanpa fosil sampai nanti suatu saat full dipenuhi, baterai masih mahal dan kita masih tergantung sama cuaca sampai ada teknologi itu mungkin kita masih butuh fosil. Prediksi semua pihak masih ada peran fossil fuel sampai 2050", ungkap Nanang.

 

Yang perlu digaris bawahi, migas dibutuhkan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sektor transportasi saja. Tapi juga banyak sektor lain yang sangat membutuhkan hulu migas. Yup, contohnya industri petrokimia di mana bahan bakunya adalah migas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun