Mohon tunggu...
Novita Kudji
Novita Kudji Mohon Tunggu... Perawat - Perempuan dari Timur Indonesia

Beta Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pemilik Bintang Enam Desember

20 Maret 2020   12:49 Diperbarui: 20 Maret 2020   12:45 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pena ku awalnya menari di atas kertas dengan penasaran siapa pemilik bintang Enam Desember

Pena ku berubah memiliki makna dalam sebuah syair 

Pena ku semakin laju berkisah tentangnya tak henti meski tinta menipis bak bensi dalam Tengki bocor 

Pernah tersentak pada ucapannya

Pernah tersentuh pada ceritanya

Pernah terkagum-kagum pada diamnya

Dan satu lagi sangat salut pada tegasnya

Jiwa nya memang tak banyak bicara siapa dia

Namun jejak kaki dan tangan nya tertera diluasnya daratan, dalamnya lautan , dan diudara

Dengan tersenyum ku berucap dia "  Bintang yang terlahir di Enam Desember"

Tinta dalam pena ku kian tetesannya menipis, kertas putih terbatas berubah warna kelam

Namun ada satu tempat untuk ku terus berkisah tentang nya ya benar tempat itu bernama "Langit"

Musim berganti warna langit berubah-ubah tapi Bintang selalu ada pada tempat nya terlahir, seperti bulan dan matahari yang tak akan berubah posisi

Karena itu aku memilih untuk tetap menulis kisah tentang nya di Langit dimana Bintang terlahir disana. (DL)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun