Dengan tersenyum ku berucap dia " Â Bintang yang terlahir di Enam Desember"
Tinta dalam pena ku kian tetesannya menipis, kertas putih terbatas berubah warna kelam
Namun ada satu tempat untuk ku terus berkisah tentang nya ya benar tempat itu bernama "Langit"
Musim berganti warna langit berubah-ubah tapi Bintang selalu ada pada tempat nya terlahir, seperti bulan dan matahari yang tak akan berubah posisi
Karena itu aku memilih untuk tetap menulis kisah tentang nya di Langit dimana Bintang terlahir disana. (DL)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!