Mohon tunggu...
Novita Kudji
Novita Kudji Mohon Tunggu... Perawat - Perempuan dari Timur Indonesia

Beta Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Seribu Malam

14 Februari 2020   18:10 Diperbarui: 14 Februari 2020   18:20 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan,

malam pernah tertawa melihat aku tertawa, menangis melihat aku menangis.

Terima kasih, kau tidak pernah meninggalkanku sendiri saat aku begitu sepi.

Saat beristirahat,

aku ingin mengingat semua yang telah terlewati.

Malam mengajarku bersyukur,

membawaku lebih dekat dan berbicara pada Sang Esa.

Sendiri bersama seribu malam,

Merangkai cerita kehidupan bersenyawa, doa dan harapan

Menggenggam erat tangan Tuhan sebagai pemilik cerita kehidupan

Aku ingin bercerita sampai akhir, dan seribu malam membawa cerita itu pada langit, bintang, bulan bahwa aku memiliki cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun