Tak terasa engkau terhitung sebagai seribu malam
Waktu itu aku tak pernah ingin bercerita
sampai tiba aku merasakan hari-hariku
mulai menatapmu, disitulah aku mulai bercerita bersamamu
Ada saat aku tak ingin lagi,
namun ...
Ada saat aku tak mampu diam dalam aneka cerita tentang malam,
dimana malam selalu berganti dan cerita pun berganti
Aku senang saat bintang tersenyum dengan cahayanya
Bulan pun menemaniku bermimpi membawaku berjumpa dengan matahari pagi
Terima kasih malam ...
Detik malam ,,,
Maaf, bila aku menghitung,
karena kau begitu berarti bagiku
Aku tak takut berapa? Aku ingin menghitung.
Inginku, tak pernah berhenti menghitung malam yang setia menemaniku,
menulis, menyanyi, membaca
dan yang paling indah
menemaniku berdoa ...
Malam yang mengetahui bagaimana rasa jatuh cinta, bahagia, berduka dan tertawa bersama tangisan.
Aku tahu.
Bahkan,
malam pernah tertawa melihat aku tertawa, menangis melihat aku menangis.
Terima kasih, kau tidak pernah meninggalkanku sendiri saat aku begitu sepi.
Saat beristirahat,
aku ingin mengingat semua yang telah terlewati.
Malam mengajarku bersyukur,
membawaku lebih dekat dan berbicara pada Sang Esa.
Sendiri bersama seribu malam,
Merangkai cerita kehidupan bersenyawa, doa dan harapan
Menggenggam erat tangan Tuhan sebagai pemilik cerita kehidupan
Aku ingin bercerita sampai akhir, dan seribu malam membawa cerita itu pada langit, bintang, bulan bahwa aku memiliki cinta.
Oeekam, 14 Februari 2020
Novita Kudji
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI