Mohon tunggu...
Novita Kudji
Novita Kudji Mohon Tunggu... Perawat - Perempuan dari Timur Indonesia

Beta Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Seribu Malam

14 Februari 2020   18:10 Diperbarui: 14 Februari 2020   18:20 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Pixcels.com/ Garon Piceli

Tak terasa engkau terhitung sebagai seribu malam

Waktu itu aku tak pernah ingin bercerita

sampai tiba aku merasakan hari-hariku

mulai menatapmu, disitulah aku mulai bercerita bersamamu

Ada saat aku tak ingin lagi,

namun ...

Ada saat aku tak mampu diam dalam aneka cerita tentang malam,

dimana malam selalu berganti dan cerita pun berganti

Aku senang saat bintang tersenyum dengan cahayanya

Bulan pun menemaniku bermimpi membawaku berjumpa dengan matahari pagi

Terima kasih malam ...

Detik malam ,,,

Maaf, bila aku menghitung,

karena kau begitu berarti bagiku

Aku tak takut berapa? Aku ingin menghitung.

Inginku, tak pernah berhenti menghitung malam yang setia menemaniku,

menulis, menyanyi, membaca

dan yang paling indah

menemaniku berdoa ...


Malam yang mengetahui bagaimana rasa jatuh cinta, bahagia, berduka dan tertawa bersama tangisan.

Aku tahu.

Bahkan,

malam pernah tertawa melihat aku tertawa, menangis melihat aku menangis.

Terima kasih, kau tidak pernah meninggalkanku sendiri saat aku begitu sepi.

Saat beristirahat,

aku ingin mengingat semua yang telah terlewati.

Malam mengajarku bersyukur,

membawaku lebih dekat dan berbicara pada Sang Esa.

Sendiri bersama seribu malam,

Merangkai cerita kehidupan bersenyawa, doa dan harapan

Menggenggam erat tangan Tuhan sebagai pemilik cerita kehidupan

Aku ingin bercerita sampai akhir, dan seribu malam membawa cerita itu pada langit, bintang, bulan bahwa aku memiliki cinta.

Oeekam, 14 Februari 2020

Novita Kudji

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun