Lantas, mengapa Soekarno mau menjadi figur penggerak Romusha? Seorang tokoh nasional yang memiliki pengaruh besar bagi rakyat Indonesia.
Tentu jawabannya tidak lain karena faktor keterpaksaan. Sekiranya pada medio 1943, Jepang memang masih jaya-jayanya. Ekspansi ke wilayah-wilayah Sekutu tentu saja memerlukan tenaga kerja paksa yang besar. Guna mendukung kebutuhan perang Jepang.
Sedangkan, Jepang memberi tekanan terhadap para tokoh nasionalis dengan berbagai ancaman terhadap kemanusiaan.Â
Rasa keberpihakan tentu saja demi keselamatan rakyat Indonesia, walau ada nuansa ingkar dalam pelaksanaannya. Lagi-lagi dalam hal ini, Soekarno hanya mampu mengikuti kehendak Jepang.
Tentu bukan sepenuhnya Soekarno memberi dukungannya. Berbagai pertimbangan yang kelak dapat "ditagih" kepada Jepang mungkin sudah dipikirkannya. Mungkin karena hal inilah, banyak anggota militer Jepang yang akhirnya bersimpati terhadap rakyat Indonesia.
Termasuk Laksamana Maeda, kala ditagih janji untuk membantu prosesi kemerdekaan Indonesia. Ada semacam agenda besar yang telah dipersiapkan. Baik oleh Soekarno, Hatta, ataupun Syahrir. Semua tokoh Republik tentu mempunyai tugasnya masing-masing.
Demikian kiranya, kisah sejarah ini dapat dituliskan. Semoga dapat menjadi abstraksi bagi kita semua. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H