Mohon tunggu...
Bahas Sejarah
Bahas Sejarah Mohon Tunggu... Guru - Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Sejarah Bangsanya Sendiri

Berbagi kisah sejarah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Soekarno Mendukung Romusha?

11 Februari 2023   06:00 Diperbarui: 11 Februari 2023   06:08 2829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pose Soekarno dalam kampanye Romusha (sumber:seemit.com)

Lantas, mengapa Soekarno mau menjadi figur penggerak Romusha? Seorang tokoh nasional yang memiliki pengaruh besar bagi rakyat Indonesia.

Tentu jawabannya tidak lain karena faktor keterpaksaan. Sekiranya pada medio 1943, Jepang memang masih jaya-jayanya. Ekspansi ke wilayah-wilayah Sekutu tentu saja memerlukan tenaga kerja paksa yang besar. Guna mendukung kebutuhan perang Jepang.

Sedangkan, Jepang memberi tekanan terhadap para tokoh nasionalis dengan berbagai ancaman terhadap kemanusiaan. 

Rasa keberpihakan tentu saja demi keselamatan rakyat Indonesia, walau ada nuansa ingkar dalam pelaksanaannya. Lagi-lagi dalam hal ini, Soekarno hanya mampu mengikuti kehendak Jepang.

Tentu bukan sepenuhnya Soekarno memberi dukungannya. Berbagai pertimbangan yang kelak dapat "ditagih" kepada Jepang mungkin sudah dipikirkannya. Mungkin karena hal inilah, banyak anggota militer Jepang yang akhirnya bersimpati terhadap rakyat Indonesia.

Termasuk Laksamana Maeda, kala ditagih janji untuk membantu prosesi kemerdekaan Indonesia. Ada semacam agenda besar yang telah dipersiapkan. Baik oleh Soekarno, Hatta, ataupun Syahrir. Semua tokoh Republik tentu mempunyai tugasnya masing-masing.

Demikian kiranya, kisah sejarah ini dapat dituliskan. Semoga dapat menjadi abstraksi bagi kita semua. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun