Mohon tunggu...
novita chandra
novita chandra Mohon Tunggu... -

................

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Seorang Nerd

21 Januari 2010   12:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:20 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku dan saudaraku berada di dapur memasakkan mie untuk teman-teman yang lain. Dan dia datang, Andre datang membantu sambil mengajak saudaraku bicara, bercanda, seakan aku tidak ada di sana. Hatiku ingin berteriak “hei! Ada aku disini!” tapi aku tak bisa. Maka aku pergi dari sana untuk memberikan waktu dan tempat pada mereka yang pantas mendapatkannya. Aku seorang nerd, aku tak pantas mendapatkan waktu dan tempat itu bersamanya.

Beberapa bulan kemudian, saudaraku bercerita padaku bahwa ia telah menjadi kekasih Andre. Aku terdiam dan hanya bisa membuat senyuman palsu sekali lagi. Beberapa bulan ke depan, aku sering melihat mereka berduaan. Melihat Andre membelai rambutnya, melihat Andre membukakan pintu mobil untuknya, melihat Andre membukakan pintu yang menghalangi jalan si putri kesayangannya itu.

Kemudian beberapa bulan setelahnya, saudaraku bilang bahwa ia punya lelaki lain. Aku seperti merasakan sakit yang akan dirasakan Andre satu minggu kemudian. Saudaraku memutuskan hubungannya dengan Andre dan satu bulan berikutnya ia bersanding dengan lelaki pilihannya yang ia bilang lebih baik daripada Andre. Aku tau Andre sangat merasa kehilangan dan akhirnya ia mencari penggantinya. Ternyata ia tak merasa cocok dengan sang pengganti yang akhirnya hanya bertahan 3 bulan.

Tahun baru ini kami merayakannya bersama lagi di pemandian air panas. Disanalah pertama kalinya aku tahu bahwa ia merasakan kehadiranku di sekitarnya. Ia mengajakku bicara, Ia bermain air denganku, membuat lelucon untukku. Tapi aku harus bangun dari keindahan itu dan kembali ke Jakarta untuk menyelasikan kuliahku. Aku mulai berusaha mengajaknya bicara dengan mengajaknya chat.

Aku mencari alamat emailnya dan meng-add nya menjadi teman chat. Tapi sudah beberapa hari ia belum menerimanya. Hari itu aku melihat ia aktif di FB aku mencoba mengajaknya chat di situ. “Andre” aku mulai mengetiknya dengan hati deg-deg an. Dan dengan cepat ia membalasnya. “ya?” aku senang sekali dan kubaca berulang-ulang kali setiap ketikannya.

Sayangnya hari itu aku harus ke kampus, dan aku mengakhiri pembicaraan kami. “ nanti sering-sering buka messengernya ya” sampai disitu pembicaraanku dengannya. Esoknya, ia sungguh-sungguh mengaktifkan messengernya. Aku senang, aku senang sekali. Setiap hari aku menunggu jam 5 sore untuk mengobrol dengannya. Sebelum jam 5 sore ia sibuk dengan pekerjaannya dan jarang membalas messengerku. Bahkan setelah beberapa minggu ia semakin jarang mengaktifkan messengernya. Aku berfirasat, ia sengaja melakukannya. Mungkin ia merasa terganggu denganku yang sering mengajaknya mengobrol.

Aku berada di bus, merenungkan apa yang akan kulakukan. Aku menghembuskan nafas dengan lemas. Inilah keputusanku. Aku tak akan berusaha menjadi seseorang yang penting di dunia ini. Aku seorang nerd dan tidak ada seorang lelaki yang mau bersanding dengan seorang nerd sepertiku. Maka mulai besok, aku tak akan berusaha mencarinya, tak akan berusaha mencari tahu apa yang sedang ia lakukan.

Sebutir airmata mengalir pelan dipipiku dan aku membiarkannya mengalir. Ini kisahku, kisah seorang gadis yang akan terus mencintai seseorang tanpa akhir, tanpa diketahui oleh orang yang kucintai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun