Belum lagi dengan para vendor&suplier bahan baku khususnya industri manufacture ASTRA Group? Berapa mereka bisa menghasilkan income dari keberadaan group ASTRA? Berapa jumlah karyawan perusahaan-perusahaan vendor&suplier itu yang penghidupannya jelas bertambah baik dengan keberadaan ASTRA? Bukankah itu artinya, ASTRA termasuk dalam bagian penting dari putaran roda besar perekonomian rakyat Indonesia? Simak saja pergerakan sahamnya di BEJ!.
Bahkan, putaran roda ekonomi yang berporos pada ASTRA group mampu menyentuh segala lini, kelas atas, menengah ataupun bawah. Contoh kecil saja, puluhan milyar rupiah perhari bisa diraup sebagai kutipan jasa parkir ratusan ribu mobil/motor keluaran pabrikan ASTRA dari area parkir resmi maupun non resmi di seluruh Indonesia. Berapa puluh ribu pula anggota keluarga para juru parkir yang mendapat hidup lebih baik dari keberadaan otomotive produk besutan ASTRA? Dan bagaimana dengan hasil pengelolaan jalan tol? Lihat saja, ratusan ribu kendaraan pabrikan ASTRA yang sehari-hari membuat tol menjadi ramai! Suka atau tidak, harus diakui, kendaraan pabrikan ASTRA Group telah menjadikan ritme hidup orang Indonesia secara massal dan masif lebih mudah, nyaman dan murah. Baik bisnis, rutinitas ataupun wisata.
RASANYA..., NYARIS MUSTAHIL SAAT INI BILA MASIH ADA ORANG INDONESIA YANG HIDUP DI KOTA-KOTA BELUM PERNAH BEPERGIAN DENGAN KENDARAAN BESUTAN ASTRA
Usahlah membahas ASTRA Group keseluruhan, kepanjangan! Cukupkan sajalah di industri manufacture otomotivenya. Berapa banyak kendaraan logistik ASTRA perharinya mengantarkan onderdil ke-ribuan agen/bengkel jaringan ASTRA diseluruh Indonesia tanpa pernah libur bahkan, komponen mobil Toyota Corola keluaran tahun 1973 pun masih bisa ditemui hari ini! Pernahkan ada yang menghitung berapa banyak bengkel tak resmi yang menggantungkan hidupnya dari keberadaan ASTRA? Berapa banyak orang yang bisa mengutak-atik kendaraan besutan ASTRA? Bahkan mungkin, terdapat puluhan ribu montir-montir non ASTRA di Indonesia sangat hapal seluk beluk kendaraan racikan ASTRA! Mereka mudah dijumpai dimanapun saat kendaraan mengalami masalah/mogok yang kebanyakan disebabkan kurangnya perawatan pemilik. Masihkan ada yang bilang, sudah seakrab itu ASTRA bukan merupakan industri otomotive nasional!?
Nah ini dia, CSR ASTRA! Melalui YDBA (Yayasan Dharma Bhakti ASTRA) ada 9.439 UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang dibina langsung. Meningkat 9,17% dimana tahun 2014 telah terdapat 8646 UMKM. YDBA yang juga didirikan oleh pendiri ASTRA, William Soeryadjaya mulai eksis sejak 1980. Per-April 2016 ini, YDBA melatih 588 pemuda putus sekolah untuk menjadi mekanik yang handal guna mampu menciptakan 62.014 lapangan pekerjaan baru melalui penempatan di UMKM yang telah dibina dan difasilitasi oleh ASTRA Group dalam rangka mengejar kemandirian sebagaimana UMKM lain yang telah lebih dahulu mandiri.
Sampai dengan kwartal pertama 2016 ini, UMKM mandiri telah bertambah 91 unit. Terdiri dari 61 UMKM manufacture, 22 UMKM bengkel, 3 UMKM kerajinan dan 5 UMKM pertanian. Ke-91 UMKM layak dikatakan mandiri setelah melalui peninjauan 7 aspek kemandirian :
- Human Resources Development
- Produksivitas
- Pemasaran
- Keuangan
- Environment
- Health & Safety
- Kiprah Corporate Social Responsibility
Luar biasanya, dari ke 91 UMKM yang telah MENETAS mandiri itu, belasan diantaranya siap melakukan terobosan-terobosan investasi baru di berbagai bidang.
YDBA bersinergi dengan group ASTRA dan non group ASTRA mendirikan dan terus menerus berkelanjutan membina 13 LPB (Lembaga Pengembangan Bisnis). Adapun ke-13 LPB itu berada di kota :