Menurut Yupix, seiring pemanasan global, jumlah binatang buruan semakin berkurang. Habitat hewan yang selama ini jadi cadangan makanan sukunya terancam hilang dan itu berarti, punahnya peradaban Eskimo sudah masuk dalam hitungan mundur.
¤
Setelah cukup kenyang, Yupix mengajak penulis untuk mengunjungi stasiun radio GreenPeace sebelum hari beranjak sore. Di tengah perjalanan, sekitar 30 Km meninggalkan perkampungan eskimo, penulis menyaksikan beruang kutub yang sedang berburu salmon di sebuah sungai, hanya beberapa kilo dari stasiun radio GreenPeace. Di bulan November atau Desember sungai di Kutub kebanyakan akan membeku. Oktober adalah bulan terakhir bagi beruang kutub untuk membuat tubuh sarat lemak, sebagai cadangan makanan saat Kutub Utara memasuki musim dingin yang ekstrem.
¤
¤
Puas mengambiol foto beruang kutub, penulis melanjutkan perjalanan. Sepanjang jalan Yupix selalu bercerita tentang indahnya tanah kelahirannya yang jauh dari polusi tekhnologi. Dua puluh menit menumpang kereta salju, stasiun radio GreenPeace telah terlihat. Tampak beberapa anak muda simpatisan GreenPeace sedang memasang sebuah papan yang mengisyaratkan bahwa, empu pembuatnya tengah tenggelam dirundung kesedihan dan kemasygulan. Penulispun segera mengabadikan bunyi dari isi papan itu (Gambar bawah) untuk dapat dibuat sebagai laporan setiba kembali di tanah air.
¤
Kadang penulis terpaksa harus menyeka air mata kala berbincang hangat dengan pemuda-pemuda GreenPeace yang kebanyakan berasal dari Amerika Serikat, Canada dan Eropa. Mereka menitipkan pesan agar dunia mendengar "Kutub Utara akan segera punah!" bila, tak ada kesungguhan bersama dari seluruh dunia untuk mengerem laju Global Warming. Mereka meminta pemuda-pemuda dari seluruh dunia untuk menyuarakan hal yang sama. Kalau perlu, langsung berkunjung ke Kutub Utara guna menyaksikan betapa milyaran kubik es telah mencair setiap tahun.
¤
Menjelang senja suhu mulai mendingin. Penulis berpamitan dengan Yupix si orang Eskimo dan anak-anak muda GreenPeace. Thomas anggota senior GreenPeace asal Canada akan mengantar penulis kembali ke Yumal dengan balon udara. Sesuai arah angin yang berhembus dari hawa dingin menuju tempat yang lebih hangat di pinggir laut Kutub Utara dimana Yumal menunggu penulis, balon udara akan terbang tanpa banyak mengeluarkan bahan bakar. Tentu saja, pakaian yang dikenakan penulis harus ditambah berlapis lagi karena, angin dingin berhembus lebih kencang menerpa tubuh kala menumpang balon udara.
¤