Mohon tunggu...
Novita Ekawati
Novita Ekawati Mohon Tunggu... Guru - Pengajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar dan aktivis muslimah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketaatan Vs Kemaksiatan

2 April 2020   15:02 Diperbarui: 2 April 2020   15:03 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Novita Ekawati


"Saat dosa kau sembunyikan, maka hanya Tuhan dan engkau yang tahu apa yang sudah engkau perbuat.Engkau tak suka orang mengetahuinya, bahkan berusaha menyembunyikannya rapat-rapat dari hidupmu. Tapi begitulah dosa, yang tak ingin diketahui."

Dari an-Nawws bin Sam'n al-Anshari, ia berkata:

"Aku bertanya kepada Rasulullh Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang kebajikan dan dosa, maka beliau menjawab, "Kebajikan adalah akhlak yang baik dan dosa adalah apa yang membuat bimbang (ragu) hatimu dan engkau tidak suka dilihat (diketahui) oleh manusia."
[HR. Muslim]

Berbeda dengan kebajikan, kebajikan akan cenderung ingin dilihat atau ditampilkan dalam rangka ketaatan kepada Allah SWT yang berusaha untuk kau syiarkan kepada siapapun yang mengetahuinya. Dan kebajikan akan menuntun ketaatan menjadi baik dan sempurna saat ketaatan sesuai dengan nash-nash atau perintah syara', yang bersumber dari al Qur'an, as Sunnah, ijma' sahabat dan Qiyas, tidak terkecuali perintah syara' tersebut pun harus selalu diikuti dengan keimanan dan takwa kepada Allah Subhana wa ta'ala.,

Semua kebaikan ingin selalu ditampilkan dalam layar kehidupan, karena thobi'inya (alaminya) sebuah kebaikan ingin mendapat pujian. Dan pujian tertinggi adalah pujian (sanjungan) dari Allah subhana wa ta'ala, karena sanjunganNya tak terbayar oleh apapun di dunia ini.

Allah menjanjikan siapapun yang taat kepadaNya berupa pahala dan surgaNya, sedangkan yang tidak mentaatiNya dan bermaksiat terus atas perintah dan laranganNya, maka pahala dan surga tak di dapat, namun dosa dan neraka siap di dapat.

Sudah sedemikian rupa ayat-ayat Al-Qur'an mengingatkan manusia, diantaranya Al Qur'an surah al Baqarah ayat 103

"Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat ketenangan), dan sesungguhnya pahala (ketenangan) dari sisi Allah adalah lebih baik (daripada dosa), kalau mereka mengetahui."

Begitupun tentang neraka bagi para pelaku maksiat yang terdapat diantaranya dalam Qs. Al Baqarah ayat 81 dan ayat 206,

"Bukan demikian), yang benar: barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."


"Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya."

Mereka yang senang bermaksiat kepada Allah tidak pernah memikirkan bagaimana kehidupannya di akhirat kelak, karena yang dia fikirkan hanyalah bagaimana terpenuhinya kebutuhannya selama hidup di dunia. Bukankah kehidupan hanyalah fatamorgana ? Dan perhiasan dunia hanyalah senda gurau yang tiada habisnya untuk dicari dan dikejar oleh dunia dan penikmat-penikmatnya.

Di dalam kehidupan, ketaatan pasti sebanding lurus dengan keimanan, sedangkan kekufuran akan sebanding lurus dengan kemaksiatan.
Siapapun yang bermaksiat kepada Allah maka cepat atau lambat ia akan merasakan azab atau siksanya. Baik di dunia maupun di akhirat. Namun Allah menangguhkan azab ummat nabi Muhammad Saw sampai hari kiamat dikarenakan kasih sayang Rasulullah Saw kepada umat-umatnya yang tak ingin umatnya menderita di dunia karena kesalahannya.
Sebagaimana hadits Rasulullah Saw,

"Semua dosa ditangguhkan oleh Allah siksaannya hingga hari kiamat kecuali dosa durhaka kepada kedua orang tua. Dosa ini siksaannya akan disegerakan Allah pada saat masih hidup sebelum kematian."
(HR. Bukhari; 5976)

Dan dalam al Qur'an, surah Faathir,

"Dan kalau sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan yang mereka perbuat, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi ini satu makhluk melata pun, akan tetapi Allah menangguhkan mereka sampai waktu yang telah ditentukan. Maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya." (QS. Faathir: 45)

Darisini bisa ditarik kesimpulan bahwa kemaksiatan maupun ketaatan punya konsekwensinya masing-masing. Ketaatan akan mendapat pujian dari Allah selama ia ikhlas menjalankannya hanya untuk Allah, dan kemaksiatan akan mendapatkan celaan dari Allah meskipun jutaan manusia meridhainya berbuat jahat.

Tidak ada yang lebih baik selain pandangan Allah terhadapmu, karena pandangan Allah bisa membuatmu memiliki apapun di dunia ini tanpa kamu memintanya sekalipun. Sedangkan pandangan manusia hanya akan mendapatkan sebatas yang manusia itu inginkan saja.

Tidak rugi dan tidak pernah merugi orang-orang yang selalu taat padaNya, karena imbalan yang di dapat di akhirat yang saat ini dihina-hina oleh pembangkang syari'atNya akan terbukti pada akhirnya nanti.

Wallahu a'lam bisshawab

~~~****~~~~~~******~~~~~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun