Oleh : Novita Ekawati
"Saat dosa kau sembunyikan, maka hanya Tuhan dan engkau yang tahu apa yang sudah engkau perbuat.Engkau tak suka orang mengetahuinya, bahkan berusaha menyembunyikannya rapat-rapat dari hidupmu. Tapi begitulah dosa, yang tak ingin diketahui."
Dari an-Nawws bin Sam'n al-Anshari, ia berkata:
"Aku bertanya kepada Rasulullh Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang kebajikan dan dosa, maka beliau menjawab, "Kebajikan adalah akhlak yang baik dan dosa adalah apa yang membuat bimbang (ragu) hatimu dan engkau tidak suka dilihat (diketahui) oleh manusia."
[HR. Muslim]
Berbeda dengan kebajikan, kebajikan akan cenderung ingin dilihat atau ditampilkan dalam rangka ketaatan kepada Allah SWT yang berusaha untuk kau syiarkan kepada siapapun yang mengetahuinya. Dan kebajikan akan menuntun ketaatan menjadi baik dan sempurna saat ketaatan sesuai dengan nash-nash atau perintah syara', yang bersumber dari al Qur'an, as Sunnah, ijma' sahabat dan Qiyas, tidak terkecuali perintah syara' tersebut pun harus selalu diikuti dengan keimanan dan takwa kepada Allah Subhana wa ta'ala.,
Semua kebaikan ingin selalu ditampilkan dalam layar kehidupan, karena thobi'inya (alaminya) sebuah kebaikan ingin mendapat pujian. Dan pujian tertinggi adalah pujian (sanjungan) dari Allah subhana wa ta'ala, karena sanjunganNya tak terbayar oleh apapun di dunia ini.
Allah menjanjikan siapapun yang taat kepadaNya berupa pahala dan surgaNya, sedangkan yang tidak mentaatiNya dan bermaksiat terus atas perintah dan laranganNya, maka pahala dan surga tak di dapat, namun dosa dan neraka siap di dapat.
Sudah sedemikian rupa ayat-ayat Al-Qur'an mengingatkan manusia, diantaranya Al Qur'an surah al Baqarah ayat 103
"Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat ketenangan), dan sesungguhnya pahala (ketenangan) dari sisi Allah adalah lebih baik (daripada dosa), kalau mereka mengetahui."
Begitupun tentang neraka bagi para pelaku maksiat yang terdapat diantaranya dalam Qs. Al Baqarah ayat 81 dan ayat 206,