Seorang pemimpin pembelajaran harus mampu menyusun visi dan misi agar menjadi suatu motivasi dalam bergerak. Di dalam mewujudkan visi dan misi butuh suatu pendekatan yaitu pendekatan inkuiri apresiatif yaitu suatu pendekatan yang berbasi pada kekuatan. Hal ini sangat sejalan dengan modul yang sedang kita pelajari saat ini karena dalam langkah-langkah BAGJA dibuthkan suatu pengelolaan sumber daya yang bersumber pada kekuatan sehingga dapat mewujudkan suatu prakarsa perubahan yang kita inginkan yaitu berkaitan dengan perubahan positif yang ada disekolah karena dengan adanya konsistensi dari perubahan yang positif akan melahirkan suatu budaya yang positif. Budaya yang positif dapat terwujud dengan  mengindentifkasi kekuatan-kekuatan sesuai sumber daya yang dimiliki oleh sekolah untuk jabarkan rencana pada langkah-langkah BAGJA.
Kaitan dengan modul Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Pada modul ini kita juga sudah belajar tentang pengambilan keputusan berdasarkan 9 pangkah, 4 Paradigma dan 3 pendekatan dalam menghadapi masalah yang berkaitan dengan dilema etika. Dan hal ini merupakan aset manusia yang dimiliki oleh sekolah.
Hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.
Sebelum mempelajari modul ini saya sebagai seorang guru penuh dengan rasa pesimis karena setiap akan melakukan langkah perubahan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pembelajaran saya selalu memikirkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kekurangan yang dimiliki oleh sekolah maupun dimiliki oleh saya sendirisehingga hal ini membuat saya malas untuk melakukan perubahan tersebut jika fasilitas yang saya buthkan tidak memadai atau tidak dimiliki oleh sekolah.Dahulu saya berfikir bagaimana bisa saya meningkatkan kulaitas pembelajaran jika fasilitas yang ada tidak memungkinkan untuk saya melakukan hal tersebut.Â
Setelah mempelajari modul ini pola pikir saya menjadi berubah penub dengan rasa optimis karena saya tidak memandang semua hal dari kekurangannya tetapi saya jadikan kakurangan sebagai suatu sumber kekuatan atau aset. Saya jadi dapat mengidentifkasi aset atau modal yang dimilikin oleh sekolah. Sehingga dapat mewujudkan perubahan yang saya inginkan terkait dengan peningkatan kualitas pembelajaran. saya dapat memanfaatkan 7 aset yang meliputi modal manusia, finansial, lingkungan atau alam, politik,fisik maupun modal  sosial, agama dan budaya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI