Sontak Ibu menjawab ada Ibu! Saat ini Rumi hanya butuh ketenangan biar waktu yang menjawab semua tanyamu karena Ibu tak pantas menjawabnya sekarang, hanya do'a yang mampu mengubah takdir, gantung asamu pada Tuhan dan jangan pernah menyalahkan keadaan.
Seketika Harumi terdiam dan kembali meratapi kedua kakinya. Ibu yang melihat Harumi tak tenang dan bergegas menyiapkan makan malam.
"Kamu makan ya, ini ibu sudah siapkan nasi goreng udang kesukaanmu." Ucap Ibu.
Harumi hanya menganggukan kepalanya.
Harumi menyantap nasi goreng itu hanya sesuap lalu memutar  Lagu Aku Tenang -- Fourtwnty.
Aku tau lagu ini dari kamu Bagaskara! Liriknya memantik semangatku saat aku sendiri, saat aku tidak punya siapa-siapa lagi dan kamu yang ada di saat itu. Kamu adalah pelindung rasa kekhawatiranku untuk melangkah lebih jauh. Tak lagi terfikir kejamnya dunia ini dan itu semua karenamu. Bahkan saat ini hanya imajinasi tentangmu yang bisa menenangkanku.
Harumi tak tahan lagi jika harus menyembunyikan rasa ini. Harumi mencoba kembali menghubungi Bagaskara, walau pada akhirnya Harumi tau hanya berlari-lari dalam harapan yang tak berujung. Ntah sudah berapa banyak panggilan masuk dan nyatanya benar Harumi lagi-lagi di abaikan. Bagaskara!
 Kamu tidak berubah sedikitpun, tidak pernah mengerti perasaanku yang tak kan pernah hilang, walau saat ini kamu memilih pergi. Namun aku sendiri tak bisa memungkiri tentang rasa ini yang terlanjur dalam mencintaimu sampai di ujung waktuku.
Jika pun kamu tidak bersamaku Bagaskara! Aku hanya ingin kamu tau kalau sudah satu tahun keadaanku tidak baik-baik saja. Aku hanya kamu bisa kembali menggengamku untuk menegarkanku karena sampai saat ini belum ada seseorang yang bisa menggantikan posisimu dalam hatiku.
 Harapku masih tentangmu walau itu hanya halusinasiku. Harumi mengirimkan pesan singkat kepada Bagaskara.
"Hai Bagaskara, happy anniversary walaupun kamu dan aku sudah tidak lagi bersama, tapi aku yakin kamu pasti ingat hari ini, karena kamu yang selalu bilang setiap tanggal 15 Februari kita harus membuat selebrasi agar hubungan kita tetap terjaga, yaa kan. Aku tau kamu sekarang sudah bahagia dengan pilihanmu, walaupun saat ini aku begitu hancur. Aku hanya ingin kamu tau kalau sekarang, aku sedang sakit dan tidak bisa berjalan lagi, aku tidak seperti dulu, aku bukan Harumi yang semanis kamu kenal, mungkin kamu tau kalau kondisiku sekarang seperti ini, makanya kamu semakin menjauh, semoga kamu bisa mengerti ketakutanku saat ini."
Harumi memberanikan diri untuk mengirim pesan itu di sertai foto kondisinya saat ini. Harumi tidak akan memaksa untuk Bagaskara merespon perasaannya. Harumi hanya tidak ingin di hantui oleh bayangan masa lalunya, sehingga bisa sedikit lebih tenang menjani hari walaupun perih. Tak lama ada pesan masuk dari nomor tidak di kenal.
"Ini aku, aku tau bagaimana keadaanmu sejak lama, tapi aku tidak bisa menghubungimu, aku selalu mencari tau tentangmu, tapi saat ini aku di dalam bui. Rasa aku ke kamu masih seperti yang dulu walaupun aku sudah terlanjur menyakiti dan menggeores luka di hatimu. Happy anniversary kekasih masa laluku." Harumi terisak  membaca pesan singkat itu. Aku tenang, Bagaskara!