Mohon tunggu...
Novi Silva Kusuma
Novi Silva Kusuma Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi saya adalaah basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gangguan Self-esteem pada Remaja Usia 17-18 tahun

30 Juni 2024   18:25 Diperbarui: 30 Juni 2024   18:35 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1)Mencari dukungan sosial, 2) kenali kekuatan dan bakat, 3) tetap aktif dan sehat, 4) tetapkan tujuan yang realistis, 5) pelajari keterampilan baru, 6) jaga diri dan penampilan, 7) hindari perbandingan yang tidak sehat, 8) cari bantuan profesional, 9) praktikkan self-care, dan 10) berbicara dengan diri sendiri secara baik.

SIMPULAN

Self-esteem yang tinggi sangatlah penting bagi setiap orang, mereka akan menjadi efektif dan produktif serta dapat melakukan hubungan dengan orang lain dengan menggunakan cara-cara yang sehat serta positif. Karena setiap orang perlu menyadari bahwa dirinya sebagai seseorang yang berharga, mampu menguasai tugas dan mampu menghadapi segala tantangan dalam kehidupannya.

Dari hasil wawancara dan observasi dapat dikatakan remaja yang berusia 17-18 tahun ketika mereka merasa percaya diri mendapatkan respon yang berbeda tiap individunya. Mereka juga memiliki pengalaman khusus yang mempengaruhi kepercayaan diri misalnya: merasa minder dengan pencapaian orang lain, mendapatkan perundungan/bullying dari teman, merasa kurang yakin. Adapun perilaku mereka saat kurang percaya diri yang dilakukan ialah berpikir positif, menjauh dari keramaian, mengalihkan pola pikir yang awalnya merasa takut menjadi tenang, dan mencoba bangkit lagi ketika merasa gagal. Dan saat mereka mengalami situasi  merasa gagal rata-rata dari mereka pasti akan selalu menyalahkan dirinya sendiri, mereka beranggapan jika mereka gagal pengaruh utamanya ialah diri mereka sendiri.Self-esteem ini juga dirasakan dalam keadaan mental mereka, jika dalam kondisi yang mengganggu self-esteemnya pasti dari mereka akan berubah kondisi dirinya seperti menimbulkan emosi negatif, menimbulkan perasaan putus asa, dan menyulitkan mempertahankan pandangan positif terhadap kehidupan.

Ternyata faktor penyebab gangguan self-esteem berasal dari faktor internal dan dari faktor eksternal ,contohnya : orang tua, teman, pencapaian prestasi, diri sendiri, lingkungan dan pendidikan. Oleh sebab itu, seseorang memiliki kepribadian yang berbeda-beda sesuai dengan proses perkembangannya.  Dampak yang ditimbulkan akibat gangguan self-esteem ini berupa gangguan mood seperti kecemasan dan depresi.

DAFTAR PUSTAKA

Bos, AER, Muris, P., Mulkens, S., & Schaalma, HP. (2006). Changing self-esteem in       Children ad adolescents: A Roadmap for future Interventuons. Netherlands        Journal of Psychology 62, 26-33.

Dariuszky, G. (2004). Membangun Harga Diri. Bandung: Pionir Jaya. 

Ghufron, M. Nur dan Risnawita S, Rini. 2010. Teori- Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.

Ghufron, & Risnawati. (2016). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz.

Guindon, M.H. (2010). Self Esteem Across The Lifespan. New York: Routledge Taylor & Francis Group.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun