Mohon tunggu...
Novi Sari
Novi Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi saya membaca mulai dari novel, artikel, dll, menonton film juga termasuk hobi saya. Dan yang paling menyenangkan adalah berjalan-jalan mengeskpor tempat-tempat baru. Saya mahasiswi di salah satu Universitas di Tangerang. Awal mula saya ingin bergabung menjadi Kompasianer karena saya sering membaca artikelnya sehingga saya tertarik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teks Eksposisi

23 Oktober 2022   17:50 Diperbarui: 23 Oktober 2022   17:57 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum membuat teks eksposisi kita harus membuat ragangan. Apasih ragangan itu? .

Ragangan adalah Gambaran kita dalam membuat kerangka teks eksposisi sebelum menjadi teks yang utuh.

Teks eksposisi juga memiliki ciri-ciri sebagai berikus:
1. Realistis.
    Artinya bersifat nyata atau non fiksi.
2. Polemis.
    Artinya dapat dibantah, sifat yang bebas berpendapat tergantung pendapat setiap orang. Dia bisa setuju dengan perfektif seseorang, dia juga bisa tidak setuju dengan perfektif seseorang jadi sifat yang bisa disangkalkan.

3. Argumentatif.
    Artinya masuk akal, berisi tentang fakta yang bisa difikir dengan akal sehat kita.

4. Persuasif.

    Artinya berdasarkan emosi, disebut ini karena penulisan teks eksposisi berdasarkan apa yg terjadi pada kita sendiri dan pasti penulisannya pun menggunakan emosi dan perasaan sendiri.

5. Berpikir logis dan sistematis.
     Karena teks eksposisi ini sesuai dengan apa yang kita rasakan, maka berarti apa-apa yang tertulis harus secara logis dan terurut, karena agar dapat dipahami dengan pembaca.

6. Pola Dasar Penulisan Ilmiah.
     Sebagian besar penulisan ilmiah menggunakan pola eksposisi ini sebagai pola dasar. Dan yang dimaksudkan dengan penulisan ilmiah ini bermacam-macam, mulai dari yang sangat formal seperti desertasi, 'tesis' atau skripsi sarjana, sampai pada makalah-makalah untuk sebuah seminar, simposium, penataran dan sebagainya.

Pada tulisan-tulisan yang sangat formal seperti desertasi, intro dapat berkembang menjadi suatu bab tersendiri. Tesisnya menjadi suatu bab tersendiri pula. Demikian pula lanjaran, yaitu bab khusus yang menceritakan kepada kita bagaimana dan langkah-langkah apa yang diambil penulisnya dalam 'menangani' tesisnya, yang ter gambar dalam susunan bab di dalam wacana itu, dan yang kadang kadang memang diberi judul 'Pengaturan Bab.
diberi nama "Sistematika Penyajian."
Kelas-kelas dan kesimpulan pun masing-masing menjadi bab, atau beberapa bab, tersendiri, dan di samping itu, sesudah kesimpulan biasanya ada 'Saran-Saran,' yang merupakan bab tersendiri pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun