Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pasar Dadakan di Bulan Ramadhan

27 Mei 2018   20:29 Diperbarui: 27 Mei 2018   21:02 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata semuanya itu memang keajaiban ramadhan. Bila ramadhan sudah pergi, pasar dadakan itu juga pergi. Banyak orang menangisi kepergian Ramadhan karena keajaiban di semua lini. yang penting bila dijalankan dengan hati yang bersih. Tidak ada yang bisa mengingkari kejadian-kejadian ajaib yang ada pada bulan Ramadhan yang semua itu datangnya dari Allah yang penting hatinya bersih.

Para sahabat nabi Allah pun menangis bila Ramadhan itu pergi, karena nikmatnya setiap sudut dan setiap saat di bulan Ramadhan. Mereka ingin semua bulan adalah Bulan ramadhan agar mendapatkan keistimewaan selalu yang datang dari Allah.

Barangkali para penjual dan pembeli di pasar dadakan pun diam-diam juga akan menangisi Ramadhan yang pergi. Bukan soal untung dan rugi dagangannya, namun kerinduannya akan suasana kedamaian Ramadhan.

Dra. Novi Saptina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun