Tuhan Allah berpikirnya tentu tidaklah seperti yang diciptakan yaitu manusia. Allah pasti rencananya spektakuler. Di bulan istimewa ini pasti Allah memberikan Kemenangan, bukan saja bagi yang berpuasa tapi bagi semuanya. Allah Maha Pengasih dan Penyayang bagi semua yang diciptakan. Bagi yang berpuasa Allah memberikan Kemenangan dari godaan yang ada disekitarnya.
Allah juga akan membantu bagi hambanya yang sungguh-sungguh mengatasi godaanya. Entah dengan cara Allah tidak memperlihatkannya atau Allah mengganti dengan acara yang lebih asyik, sehingga bisa melupakan godaan itu. Itu semua mudah bagi Allah. "Wong menciptakan manusia saja mudah, apalagi membolak --balikkan hatinya. Ya tentu lebih mudah lagi", kata orang jawa lagi dengan kata yang medok.
Orang berpuasa tidak usah menghawatirkan semua. Allah besertanya untuk mendampingi dengan kesungguhannya. Tidak usah memarahi orang makan ketika kita sedang berpuasa. Tidak usah memarahi orang tidur ketika kita bangun malam mendirikan shalat malam, semua sudah ada reward-nya sendiri-sendiri. Anggap saja semua itu rintangan. Bila bisa melewati rintangan, kita akan puas dan kemenangan besar sudah kita raih.
Bagi yang mempunyai warung, Allah juga akan memberikan kemenangan bagi yang menghormati orang yang berpuasa. Allah tentu akan memberikan rezekinya karena ia menghormati bulan Allah itu, entah bagaimana caranya.
Dengan buka sore hari akan lebih banyak yang membeli karena kebutuhan berbuka. Atau mendapatkan order yang banyak dengan pesanan berbuka puasa dan lain-lain. Allah Maha Kaya. Tidak diperbolehkan hambanya khawatir tidak diberi rezeki.
Bila semua itu terjadi dan memasyarakat, alangkah uniknya Indonesia pada saat puasa. Tenang dan damai yang tumbuh dari hatinya sendiri-sendiri. Khas sekali Indonesia waktu bulan Puasa. Semua meraih Kemenangan, baik yang berpuasa maupun tidak. Indonesia menjadi contoh surga di dunia. Aman, tentram, dan damai. Barangkali itulah contoh negeri yang ditaburi berkah, yang banyak dikenal dengan kata-kata Negeri yang Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghafur
Dra. Novi Saptina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H