Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

The Indonesian Keroncong Center, Suami dan Istri Penyelamat Musik Keroncong

17 Maret 2016   16:23 Diperbarui: 18 Maret 2016   03:34 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Wawancara Dengan Ny. Siti Budhy Hartini Soetomo.

T  : Ibu mendampingi bapak dalam kegiatan langkah seperti ini, bagaimana bu?

J   : Justru karena langkah itu saya jadi tertantang mendampingi bapak.

T  : Apakah dengan begitu , ibu memang orang menyukai tantangan dalam kehidupan?

J  : Dikatakan seperti itu bisa juga, namun dalam agama menuntut ilmu itu merupakan kewajiban dari lahir sampai liang lahat. Mendalami musik keroncong bersama-sama dengan bapak atau suami saya. Bagi kami, ini menuntut ilmu juga . Karena saya dan suami juga harus belajar banyak mendalami keroncong dan sekaligus menerapkan dalam kehidupan keroncong itu di jaman sekarang ini.

T   : Bagus ya bu, pemikiran ibu dan bapak. Tapi apa yang diharapkan ibu dalam kegiatan seperti ini?

J    : Berbagi ilmu dengan para wanita.

T   : Kenapa bu kok berbagi ilmu dengan para wanita? Saya belum menangkap benang merahnya.

J  : Hm... para wanita yang menjadi istri harus mengembangkan talentanya. Bila bingung untuk mengembangkan talentanya yang mana, mungkin mencari talentanya justru ada bersama suaminya. Talenta saya ada bersama suami saya dan saya mengembangkan dengan maksimal.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun