[caption caption="Kompasiana Nangkring Bersama BKKBN di Hotel Paragon, Solo"][/caption]
Menjadi Bangsa Yang Besar, adalah cita- cita yang terus diupayakan oleh Bangsa Indonesia yang merdeka 70 th. Dengan Ikon Gambar Garuda Merah Putih, bangsa ini mengingat dahulu nenek moyangnya telah menjadi bangsa yang terjajah. Itu adalah lembaran hitam dan sejarah pahit yang harus dilalui para pendahulu. Mereka berkorban jiwa dan raga, rela terjajah, dan menggeliat berupaya melepaskan diri dari cengkeraman penjajah yang alot dengan politik Devide Et Impera-nya dan Kemudian berhasil menjadi merdeka.
Setelah merdeka, Sang Proklamator pun tak henti selalu memompa semangat anak bangsa, agar jangan lagi menjadi bangsa yang seperti dialami para pendahulu itu, terjajah, dan menderita. Cukup sudah perjuangan mereka yang berharap anak cucunya tidak akan mengalami hal yang sama.
Apakah Bangsa yang Besar itu akan tercapai bila membangun bangunan yang bertatahkan intan berlian? Dengan permadani sutera berlapis benang emas? Apakah seperti itu Bangsa Yang Besar?
Â
Nama Harum Bangsa
Untuk menjadi Bangsa yang Besar diperlukan karakter yang kuat. Seseorang yang mempunyai ciri khas dan teguh bependirian, pandai, ramah, pantang menyerah tentunya akan selalu diingat namanya, dan nama itupun akan menjadi besar seiring dengan konsistensinya.
Bukan apalah arti sebuah nama lagi, namun nama Besar atau "Jeneng " dalam bahasa jawa itu memang direncanakan dan dijaga. Entah siapapun orangnya bila kepribadiannya kuat seperti itu, pasti namanya harum. Mengubah semua agar berperilaku seperti ini adalah Revolusi mental yang harus disegerakan. Bagi diri sendiri, bagi alam sekitar, dan bagi Tuhan Yang Maha Kuasa.
Betapa menyenangkan mempunyai bangsa yang anak negrinya saling berempati tinggi, pantang menyerah, pandai, dan ceria menghadapi hari-harinya.
Waras, Wasis, Wareg, dan Mapan; rangkaian kata yang diharapkan bangsa atas anak negrinya.
Waras yaitu semua penduduknya sehat fikirannya sehat bathinnya dan sehat kepandaiannya.