Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Dengan Cinta kami Berkumpul

8 Agustus 2015   21:07 Diperbarui: 8 Agustus 2015   21:07 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak- anak pun segera tahu bahwa mereka harus bersekolah dengan sungguh sungguh agar warisan itu terwujud dengan baik. Mereka juga tahu bahwa orang tuanya adalah pejuang hidup yang lurus , bukan pengusaha yang kaya raya. lebih memberikan pengertian yang mendalam bahwa dengan ilmulah para keturunan Abdul Madijd itu akan menggunakan hidupnya.

Tahun demi tahun berganti. Dan semua sudah mendapatkan arti kata yang tersimpan dalam pesannya. Namun Abdul Madjid dan istri sudah meninggalkan anak- anaknya untuk mendahului menghadap Sang Khalik.

Kini anak-anak sudah membangun keluarganya sendiri-sendiri sudah menurunkan lagi generasi berikutnya. Keluarga keturunan Abdul Madjid pun menjadi banyak jumlahnya dan banyak kawasan kehidupan serta pengalamannya.

Anak keturunan Abdul Madjid selalu mengenang orang tuanya sebagai bentuk baktinya pada orang tuanya.Berbagai cara selalu digali untuk semua itu. Dari berkumpul dengan cara sederhana sampai terakhir dengan menaklukkan Malabar di rumah Boshca itu adalah wujud kesetiaan pada orang tua yang mereka cintai.

Rupanya lagu diatas adalah salah satu dari nasehat yang diwariskan untuk anak cucunya dan dimengerti betul oleh mereka. Anak-anak Abdul Madjid.

Senyum Anakku

Jadi jawaban Lead diatas adalah Abdul Madjid adalah seorang laki-laki biasa dengan cinta yang luar bisa yang mendidik istri dan anak- anaknya untuk saling berbagi cinta dan senyum untuk keluarga kecil dan keluarga besar serta sesama manusia, agar mengubah dunia karena perubahan yang berawal dari diri dan keluarga. Abdul Madjid dan istrinya sepakat betul bahwa keluarga yang kuat akan menjadikan masyarakat dan bangsa yang kuat karena masing-masing keluarga mendalam tingkat standar isi dan kedewasaannya.

Abdul Madjid adalah laki-laki biasa yang membangun keluarganya dengan cara yang tidak biasa pada jaman itu.Dengan segala kemampuannya untuk diterapkan pada jaman itu, bekerja keras, mencipta lagu, memasuki organisasi adalah cara yang diteladankan pada istri dan anak-anaknya. Dan kini anak-anaknya pun bisa menterjemahkan teladannya itu dengan terus berkemajuan membangunnya.

Ya Allah terimakasih semua karunia, mohon maaf segala salah dan khilaf, berikanlah kekuatan untuk memberdayakan dan memajukan seluruh teladan orang tua kami dengan kerja, Capaikanlah gayuhan segala cita-cita mulia kami....

Ya Allah tempatkanlah tempat terbaik pada orang tua kami....

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun