Menurut Daniel Goleman dalam buku Emotional Intelegence menyatakan bahwa seorang pemimpin yang hanya pintar namun tidak pandai mengendalikan emosinya akan cenderung kaku, sementara seorang pemimpin adalah seseorang yang harus punya kepekaan terhadap sekitar dan mampu meredam ketika situasi sedang sangat tegang.
5. Memiliki Rasa Empati
Kemampuan ini adalah kemampuan untuk menempatkan diri ketika di posisi orang lain, jadi kita akan mampu memahami perasaan maupun pikiran orang lain.
Pada dasarnya orang yang pintar ini banyak dibutuhkan di segala bidang yang juga tidak jarang menjadi sosok pemimpin, baik di suatu organisasi maupun pada komunitas/baik yang sifatnya formal maupun informal. Tidak jarang pemimpin ini memiliki anggota ataupun staf ataupun bawahan yang menjadi tanggung jawabnya dan apabila anda seringkali mengikuti tes untuk masuk kerja dan posisi yang dibutuhkan adalah sebagai calon leader maka tes psikologi lengkap pun harus dilalui. Inilah mengapa pentingnya seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan intelektual juga harus memiliki kecerdasan emosional karena perannya yang penting dan tanggung jawabnya yang besar. Namun bagaimana jika seorang pemimpin tidak memiliki kecerdasan emosional, kemungkinan besar dia tidak mampu dalam beberapa hal berikut:
1. Tidak mampu mengenali dirinya sendiri ataupun mempunyai kesadaran diri sendiri (self awareness)
Jika seorang pemimpin tidak mampu mengenali dirinya sendiri mana mungkin bisa untuk mengenali anggotanya, pemimpin pun harus mempunyai kesadaran diri agar tidak merasa benar sendiri.
2. Tidak mampu bekerja pada suatu tim ataupun tidak memiliki social skill
Jika seorang pemimpin tidak bisa bekerja dalam suatu tim maka dia tidak mampu mengelola anggotanya.
3. Tidak mampu mengendalikan/mengatur emosi (Self regulation)
Seorang pemimpin juga harus mampu mengendalikan emosinya, karena keputusan yang mengandalkan emosi tidak akan berhasil baik.
4. Tidak mempunyai motivasi yang tinggi